7 Mitos Dibalik Keindahan Gunung Lawu, Bikin Merinding Juga

7 Mitos Dibalik Keindahan Gunung Lawu, Bikin Merinding Juga

7 Mitos DIbalik Keindahan Gunung Lawu -Sumber : Pinterest-

JAKARTA, RADARPENA.CO.IDGunung Lawu, yang menjulang megah di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur, tak hanya terkenal dengan panorama alamnya yang memukau, tetapi juga dengan berbagai mitos dan cerita mistis yang menyelimuti. Bagi para pendaki, mitos-mitos ini menjadi daya tarik tersendiri, menambah aura misteri dan petualangan di gunung yang disucikan oleh umat Hindu dan Buddha ini.

Berikut beberapa mitos Gunung Lawu yang paling populer: 

1. Pasar Setan: Di kawasan Cemoro Kandang, konon terdapat pasar gaib yang disebut "Pasar Setan". Mitos ini menceritakan tentang suara-suara perbincangan dan keramaian layaknya pasar tradisional yang terdengar di tengah malam, namun tak terlihat wujudnya. Dipercaya bahwa pasar ini hanya dapat dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki "kemampuan khusus".

2. Larangan Berpakaian Hijau: Konon, warna hijau merupakan warna kesukaan Ratu Pantai Selatan, penguasa laut selatan Jawa. Oleh karena itu, pendaki dilarang menggunakan pakaian berwarna hijau saat mendaki Gunung Lawu. Dipercaya bahwa Ratu Pantai Selatan akan "marah" dan mendatangkan malapetaka bagi pendaki yang melanggar larangan ini.

3. Jumlah Pendaki Ganjil: Mitos lain menyebutkan bahwa jumlah pendaki Gunung Lawu tidak boleh ganjil. Konon, jika ada pendaki yang mendaki dengan jumlah ganjil, maka "makhluk halus" akan "menemani" mereka dalam pendakian. Jumlah pendaki harus genap agar terhindar dari gangguan makhluk halus.

 

BACA JUGA:

4. Burung Jalak Mistis: Di hutan Gunung Lawu, konon terdapat burung jalak mistis yang dipercaya sebagai penjelmaan dari para leluhur. Burung ini hanya menampakkan diri kepada pendaki yang sopan dan memiliki niat baik. Jika burung jalak ini mengikuti pendakian, maka dipercaya bahwa pendaki tersebut akan mendapatkan keselamatan dan kelancaran selama pendakian.

5. Sumur Wudhu Angker: Di puncak Hargo Dumilah, terdapat sebuah sumur kecil yang disebut "Sumur Wudhu". Konon, sumur ini merupakan tempat pemandian para jin dan makhluk halus. Pendaki dilarang mendekati atau mengambil air dari sumur ini, karena dipercaya dapat mendatangkan kesialan.

6. Puncak Hargo Dumilah Terlarang: Puncak Hargo Dumilah merupakan puncak tertinggi Gunung Lawu dan dianggap sebagai tempat paling angker. Konon, puncak ini merupakan "tempat tinggal" para dewa dan leluhur, sehingga pendaki dilarang untuk mendaki ke puncak ini.

7. Petilasan Raja Brawijaya V: Di puncak Gunung Lawu terdapat petilasan yang dipercaya sebagai tempat pertapaan Prabu Brawijaya V, raja terakhir Majapahit. Konon, petilasan ini memiliki aura mistis yang kuat dan hanya boleh dikunjungi oleh orang-orang yang memiliki tujuan suci.

Perlu diingat bahwa mitos-mitos ini hanyalah cerita rakyat yang tidak memiliki bukti ilmiah. Pendaki harus tetap menjaga sikap dan perilaku selama mendaki Gunung Lawu, serta mematuhi peraturan dan norma yang berlaku di gunung tersebut.

Kesimpulan:

Mitos-mitos di Gunung Lawu telah menjadi bagian dari cerita dan budaya masyarakat setempat. Bagi para pendaki, mitos-mitos ini menambah daya tarik dan sensasi tersendiri dalam pendakian. Namun, penting untuk tetap rasional dan tidak mudah terpengaruh oleh cerita-cerita mistis tersebut.

Tips Mendaki Gunung Lawu:

  • Patuhi peraturan dan norma yang berlaku di Gunung Lawu.
  • Jaga sikap dan perilaku selama pendakian.
  • Jangan lupa untuk berdoa dan memohon keselamatan sebelum mendaki.
  • Siapkan diri dengan fisik dan mental yang kuat.
  • Bawalah perlengkapan pendakian yang lengkap.
  • Hormati alam dan budaya setempat.

Dengan persiapan yang matang dan sikap yang bertanggung jawab, pendakian Gunung Lawu akan menjadi pengalaman yang tak terlupakan, baik dari segi keindahan alamnya maupun cerita-cerita mistis yang menyertainya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: