Kebijakan Wajib KTP Beli LPG 3 Kg, Begini Respon Pedagang Gas Melon

 Kebijakan Wajib KTP Beli LPG 3 Kg, Begini Respon Pedagang Gas Melon

Pembelian gas melon atau elpiji 3 kg mulai 1 Juni 2024 wajib menggunakan KTP--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah menerapkan aturan pembelian gas LPG 3 Kg atau gas melon dengan menunjukkan KTP mulai 1 Juni 2024.

Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan kebijakan ini merupakan langkah penting untuk memastikan pemberian dan penyaluran gas bersubsidi tepat sasaran.

"Kami laporkan bahwa per tanggal 1 Juni nantinya, pada saat akan melakukan pembelian LPG 3 kg, itu nanti akan dipersyaratkan untuk menggunakan KTP," saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII di Jakarta, pada Selasa, 28 Mei 2024. 

Sementara itu dalam keterangannya, Riva menambahkan bahwa seluruh agen distribusi telah melakukan pendataan terhadap konsumen yang melakukan pembelian dan mencatat dalam aplikasi atau sebuah sistem yang disebut Merchant Application atau MAP.

Dirut PT Pertamina tersebut juga mengungkapkan bahwa sebanyak 253.365 pangkalan aktif menyalurkan LPG 3 kg pada April 2024. Dari keseluruhan pangkalan tersebut, sebesar 98,8 persen telah melakukan pencatatan minimal satu kali pada Maret 2024.

"Secara juta tabung, itu sampai 30 April, 98 persen transaksi itu sudah dicatatkan ke dalam merchant application," Ucap Riva.

BACA JUGA:

Riva juga menambahkan bahwa jumlah konsumen rumah tangga dan usaha mikro yang melakukan transaksi masih terus bertambah selama periode Januari–April 2024.

"Untuk sektor petani sasaran dan nelayan sasaran, itu cukup stagnan," Ujarnya.

Menanggapi aturan baru pembelian gas melon dengan menunjukkan KTP, sejumlah pedagang memberikan responnya.

Wahyu, salah seorang pemilik toko gas dan kelontong di Curug, Depok mengapresiasi langkah PT Pertamina tersebut.

Menurut Wahyu, kebijakan ini dapat menjadi langkah awal untuk memastikan bahwa penyaluran subsidi akan diterima bagi mereka yang membutuhkan.

"Baguslah, kalo dikasih persyaratan gitu bagus, jadi tepat sasaran. Jadi diambil sama orang yg mampu," Ujar Wahyu saat ditemui pada Selasa (28/05).(bianca)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: