Adab Melipat Sajadah yang Benar Menurut Ajaran Islam, Menjaga Kesucian dan Kebersihan

Adab Melipat Sajadah yang Benar Menurut Ajaran Islam, Menjaga Kesucian dan Kebersihan

Sajadah menjadi salah satu kebutuhan untuk melakukan ibadah salat. Ternyata memiliki cara yang benar dalam melipat agar tetap menjaga kesuciannya--Freepik

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Banyak sekali aturan dan hukum yang mengatur dalam hal ibadah di dalam agama Islam.

Selain tubuh yang harus bersih dan suci dari hadas kecil maupun besar, sajadah juga termasuk punya adab sendiri untuk menjaga kebersihan dan kesuciannya.

Sajadah menjadi salah satu kebutuhan untuk melakukan ibadah salat. Sajadah biasanya terbuat dari kain dan memiliki motif bernuansa Muslim

Sajadah akan digunakan sebagai alas untuk menjaga agar tetap terjaga kebersihan saat melaksanakan salat. 

BACA JUGA:Wajib Tahu! Baca Doa Ini saat Melakukan Perjalanan, Lengkap Arab, Latin dan Terjemahan

BACA JUGA:Baca Doa Setelah Wudhu Sesuai Sunnah Rasulullah SAW, Amalan Sunnah dengan Keutamaan Besar

Perlu diketahui Sajadah bisa dikatakan suci jika memenuhi syarat, seperti tidak bertempel dengan kotoran, hewan dan benda yang najis.

Tidak hanya itu, jika najisnya ainiyah (ainiyah: adalah sebuah nama hukum yang ada dalam keabsahan bersuci dengan Indra penglihatan) maka ditinjau dari banyak sedikitnya dan yakin tidaknya. 

Siapa sangka cara melipat sajadah setelah salat ternyata memiliki metode tersendiri. 

Kebanyakan orang masih asal dalam melipat sajadah usai salat, yang penting terlihat rapi dalam kondisi terlipat. Padahal dalam kondisi itu, sajadah justru bisa kotor dan mungkin bisa menjadi tidak dalam kondisi suci.

Dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh At-Turmudzi dan Baihaqy,

عَنْ سَعْدِبْنِ اَبِى وَقَّاصٍ عَنْ اَبِيْهِ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِنَّ اللهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ نَظِيْفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ كَرِيْمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ جَوَادٌيُحِبُّ الْجَوَادَفَنَظِّفُوْااَفْنَيْتَكُمْ

Artinya : ”Sesungguhnya Allah Ta’ala itu baik (dan) menyukai kebaikan, bersih (dan) menyukai kebersihan, mulia (dan) menyukai kemuliaan, bagus (dan) menyukai kebagusan. Oleh sebab itu, bersihkanlah lingkunganmu”. (HR. At- Turmudzi)

اَلاِسْلاَمُ نَظِيْفٌ فَتَنَظَّفُوْافَاِنَّهُ لاَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ اِلاَّ نَظِيْفٌ

Artinya : ”Agama Islam itu adalah agama yang bersih atau suci, maka hendaklah kamu menjaga kebersihan. Sesungguhnya tidak akan masuk surga kecuali orang-orang yang suci”. (HR. Baihaqiy)

Dari hadist itu, kita bisa mengambil hikmah jika Allah SWT menyukai kebersihan dan agama Islam adalah agama yang bersih dan suci. Sehingga sebagai umat Muslim kita diwajibkan untuk menjaga kebersihan dan kesucian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: