Sosok Inspiratif! Lawrence Wong Resmi Dilantik sebagai Perdana Menteri Singapura yang Baru
Sosok PM Singapura, Lawrence Wong yang baru saja dilantik--
Wong menjadi sorotan utama publik Singapura usai diangkat menjadi ketua gugus tugas multi-kementerian pemerintah Singapura untuk bantu cegah penyebaran virus COVID-19. Ia lantas mendapatkan reputasi baik di depan publik atas kerja kerasnya dalam menekan lonjakan penyebaran COVID-19 di Singapura.
Berkiprah di dunia politik Singapura dalam waktu yang cukup lama, Lawrence mengaku terhormat karena dapat melanjutkan 'panggilan' pelayanan publik ke jenjang yang lebih luas.
Lantas, kenapa Lawrence Wong bisa langsung gantikan Lee sebagai Perdana Menteri Singapura?
BACA JUGA:Bak Istana, Kejagung Sita Rumah Mewah di Serpong Milik Tersangka Kasus Korupsi Timah
Dikutip dari sebuah jurnal yang dibuat oleh Institut Urusan Internasional Singapura yang bertajuk 'Governing Singapore: How, Why, and Where are we Heading?' menjelaskan bahwa sistem pemerintahan Singapura sebelumnya dikuasai secara penuh oleh Kolonial Inggris.
Kolonial Inggris lalu menunjuk Kepala Negara sebagai wakil Ratu di wilayah tersebut.
Kepala Negara yang terpilih kemudian berhak menunjuk Perdana Menteri untuk bisa memimpin dan mendapat dukungan mayoritas badan legislatif.
Selain itu, keterlibatan People Action Party (PAP) dalam parlemen Singapura mencuat usai berhasil memenangkan pemilu pada 1959. Sebagai partai pemenang, PAP mengajukan Lee Kuan Yew yang saat itu masih menjabat sebagai Sekjen partai untuk naik menjadi Perdana Menteri.
Oleh sebab itu, lembaga legislatif Singapura yang dikuasai PAP menjadi badan yang paling berkuasa sejak masa kekuasaan Inggris.
BACA JUGA:Perbedaan PNS dan PPPK: Ini Definisi, Batas Usia, Status Pengalaman, Tahapan Seleksi hingga Benefit
Tetapi pengaruh tersebut mulai sirna usai Singapura menerapkan model Westminster sebagai sistem pemerintahan.
Sistem Westminster merupakan suatu model pemerintahan yang berkaca dari cara kerja parlemen Inggris. Sistem tersebut kerap digunakan oleh beberapa negara persemakmuran Inggris Raya, seperti Kanada, Selandia Baru, hingga Singapura.
Sistem itu berperan untuk menghasilkan badan eksekutif yang mengganti badan Parlemen sebagai kekuatan dominan di Singapura.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: