Lebih Bagus Mana Pertamax 92 dengan Pertamax Green 95, Ini Penjelasan Pertamina

Lebih Bagus Mana Pertamax 92 dengan Pertamax Green 95, Ini Penjelasan Pertamina

Perbandingan Pertamax 92 vs Pertamax Green 95-ilustrasi-Pertamina

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - PT Pertamina (Persero) resmi menjual produk bahan bakar minyak (BBM) terbarunya, yakni Pertamax Green RON 95 yang dijual seharga Rp 13.500 per liter. 

Produk yang diolah dengan campuran bahan baku terbarukan etanol ini diklaim dapat memberikan akselerasi kendaraan lebih baik dari BBM pendahulunya, Pertamax RON 92. 

“Apa kelebihannya? Tentu ini akan membawa akselerasi (kendaraan) yang lebih baik, karena secara RON (nilai oktan) juga lebih baik dibanding sebelumnya (Pertamax),” kata Direktur Utama Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan saat peluncuran di  SPBU MT Haryono,.

"Pertamax Green dibuat dengan campuran 95 persen Pertamax dan lima persen bioetanol yang dihasilkan dari molases atau tetes tebu," sambungnya. 

Riva menjelaskan, bahwa pencampuran bensin dengan bahan bakar nabati ini, sekaligus ikut membantu pemerintah dalam mencapai target emisi nol bersih (NZE) 2060 yang telah dicanangkan.

"Di sisi lain, dengan campuran bioetanol, Pertamina sekaligus dapat mengurangi impor minyak karena dapat diproduksi dari perkebunan tebu di dalam negeri," ujarnya.  

Riva pun menjelaskan, Pertamax Green sebagai salah satu jenis dari bahan bakar gasoline dapat digunakan untuk seluruh kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat.

Sebelum diluncurkan, Pertamax Green telah melalui tiga tahapan tes pada kendaraan dan seluruh hasil tes menunjukkan dampak yang lebih baik bagi mesin kendaraan. 

“Produk gasolin berkualitas tinggi ini bisa menjadi opsi dengan RON 95, ini akan menambah akselerasi kendaraan bapak, ibu baik roda dua maupun roda empat. Dengan mengonsumsi RON 95 akan membuat mesin kendaraan tetap bersih,” jelasnya.

Pertamina secara bertahap akan memperluas jangkauan pemasaran Pertamax Green hingga ke seluruh Jawa dalam waktu 12 bulan ke depan. 

“Kami targetkan dalam waktu 12 bulan bisa mencakup seluruh jawa, kita saat ini fokus tangani dua kota di Jakarta dan Surabaya, berikutnya pengembangan di kota-kota lain di Jawa,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: