Mengulik Sejarah Negara Uzbekistan Mulai dari Agama, Ras hingga Iklim
Profil Negara Uzbekistan.-Foto: Unsplash.com/photo_comments-
Kebanyakan orang Uzbek adalah penganut Sunni Muslim , dan mereka dianggap sebagai salah satu Muslim paling taat di seluruh Asia Tengah.
Dengan demikian, sekitar tiga perempat penduduknya adalah Muslim. Kurang dari sepersepuluh penduduknya beragama Kristen Ortodoks Timur, dan sisanya menganggap diri mereka tidak beragama atau menganut agama lain.
BACA JUGA:
- 10 Rekomendasi Oleh-Oleh Khas Bali, Cocok Diberikan Pada Pasangan atau Keluarga Tersayang
- Sudah Pernah Dengar atau Belum? Ini 3 Simbol Budaya yang Ada di Indonesia
Ras dan Bahasa
Ras terbesar adalah Uzbek yang mencapai 80 persen. Berikutnya secara berurutan adalah Rusia (5,5 persen), Tajik (5 persen), Kazakh (3 persen), Karakalpakstan (2,5 persen), Tatar 1,5 (persen), dan lainnya 2,5 persen. Lagu kebangsaan negara yaitu "O'zbekiston Respublikasining Davlat Madhiyasi" dengan nama mata uang Som Uzbekistan (UZS).
1 Som Uzbekistan setara Rp1,28. Presiden Uzbekistan saat ini adalah Shavkat Miromonovich Mirziyoyev.
Sedangkan jabatan Perdana Menteri diisi Abdulla Nigmatovich Aripov. Orang Uzbek berbicara dalam bahasa yang berasal dari tenggara, atauChagatai (Turki), cabang dari kelompok bahasa Turki.Karakalpak, bahasa Turki yang memiliki kekerabatan jauh, menikmati status resmi bersama dengan bahasa Uzbek di Karakalpakstan , tempat bahasa tersebut digunakan oleh sekitar setengah juta orang. Sekitar sepertujuh penduduk Uzbekistan berbicara bahasa Rusia.
Iklim
Kegersangan yang parah dan banyaknya sinar matahari menjadi ciri wilayah ini, dengan curah hujan rata-rata hanya 8 inci (200 mm) setiap tahunnya.
Sebagian besar curah hujan turun pada musim dingin dan musim semi, dengan tingkat curah hujan yang lebih tinggi di pegunungan dan jumlah yang sedikit di gurun.
Suhu rata-rata di bulan Juli adalah 90 °F (32 °C), tetapi suhu udara siang hari di Tashkent dan tempat lain sering kali melebihi 104 °F (40 °C).
Panasnya musim panas yang tinggi di Bukhara kontras dengan suhu yang lebih sejuk di pegunungan. Untuk mengakomodasi pola-pola ini, masyarakat Uzbek menyukai rumah-rumah dengan jendela yang menghadap jauh dari sinar matahari namun terbuka ke beranda dan halaman yang dipenuhi pepohonan dan tertutup dari jalan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: