Mengenal Budaya dan Tradisi di Nusa Tenggara Timur

Mengenal Budaya dan Tradisi di Nusa Tenggara Timur

Budaya Nusa Tenggara Timur --

Upacara ini dilaksanakan setiap akhir Februari dan tanggalnya ditentukan oleh para Rato (pemimpin spiritual Marapu) dengan melihat tanda-tanda alam serta berdasarkan perhitungan bulan gelap dan bulan terang.

 

Bijal memiliki makna turun atau pergi. Sedangkan Hiu Paana adalah nama sebuah hutan kecil. Upacara ini dinamakan demikian karena puncak acara tersebut berpusat di kampung Waigali, yang memang dilaksanakan pada hutan tersebut. Dalam upacara ini, masyarakat melakukan tradisi ritual Kabena Kebbo (lempar kerbau) dan ritual Teung (potong kerbau).

 

3. Rumah Adat Khas Nusa Tenggara Timur 

Salah satu rumah adat yang dimiliki yaitu Saoata Musalakitana. Rumah adat ini biasa digunakan sebagai tempat tinggal lurah, camat atau pembesar yang lainnya. Rumah adat NTT ini berbentuk rumah panggung. Dibawah rumah ini terdapat balai yang panjang. Balai ini digunakan sebagai tempat menerima tamu. Rumah adat ini mempunyai khas pada tiang yang berada di balai karena berdiri dari landasan batu besar.

BACA JUGA:Sudah Pernah Dengar atau Belum? Ini 3 Simbol Budaya yang Ada di Indonesia

BACA JUGA:Kapan Waktu yang Tepat untuk ke Laut? Simak Juga Tips yang Aman saat Menyelam Bagi Pemula

 

4. Alat Musik Tradisional Sasando

Alat musik tradisional yang paling terkenal yaitu Sasando. Alat musik ini sangat terkenal bahkan hingga ke mancanegara. Sasando menggambarkan tentang citarasa seni yang tinggi dari masyarakat suku-suku yang ada di provinsi ini.

 

5. Aksara Lota

Budaya khas selanjutnya adalah Aksara Lota, aksara khas Kabupaten Ende, Pulau Flores, NTT. Aksara Lota banyak digunakan oleh suku Ende yang beragama Islam, aksara ini turunan langsung dari aksara Bugis. Di mana, sejarahnya ada orang Bugis yang menetap di Ende dan mengenalkan aksara Bugis.

 

Seiring dengan perkembangan budaya, aksara Bugis diadopsi dan berubah menjadi aksara Lota yang hingga saat ini masih digunakan oleh masyarakat. Terdapat delapan aksara Lota yang tidak terdapat dalam aksara Bugis, yaitu bha, dha, fa, gha, mba, nda, ngga, dan rha. Dan sebaliknya, terdapat enam aksara Bugis yang tidak terdapat dalam aksara Lota, yaitu ca, ngka, mpa, nra, nyca, dan nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: