Abu Vulkanik Berterbangan di Sekitar Kota Manado, Efek Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Ditutup
Terdampak abu vulkanik karena erupsi gunung ruang, Bandara Sam Ratulangi ditutup sementara Foto : Harian Disway --
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID -Gunung Ruang di Sulawesi Utara Kondisinya hingga Jumat 19 April masih berstatus Awas alias di level IV.
Keadaan ini membuat Bandara Sam Ratulangi, yang terletak di Kota Manado ditutup sementara sampai pukul 18.00 waktu setempat, akibat pengaruh semburan lava dan kilatan Petir yang memicu munculnya keluarnya abu vulkanik.
Abu Vulkanik yang masih berterbangan menyelimuti wilayah Kota Manado diperkirakan bisa berdampak buruk ke pada material pesawat termasuk menganggu layanan penerbangan sehingga Bandara Sam Ratulangi terpaksa ditutup.
Sebelumnya dikabarkan Gunung Kerucut Ruang di Provinsi Sulawesi Utara pada 16-17 April lalu, menyembutkan lava dan kilatan Petir.
BACA JUGA:OJK Blokir 5000 Rekening, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi Online
BACA JUGA:RS Polri Sibuk Identifikasi 7 Korban Kebakaran Ruko Bingkai, Daftar Nama Korban Sudah Rilis
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Sulawesi Utara sudah memerintahkan jarak aman dari Gunung sekitar 6 KM dan warga yang berada di sekitar Gunung agar secepatnya diungsikan ke tempat yang lebih aman.
Informasi mengenai abu vulkanik dampak dan bahanya sebelum itu sudah dikeluarkan oleh beberapa Lembaga seperti Meteorological Watch Office (MWO) Ujung Pandang dan Stasiun Meteotologi Sam Ratulangi.
Sebelumnya BMKG melalui Meteorologi Watch Office (MWO) telah menerbitkan SIGMET VA sebanyak 18 kali.
Sedangkan Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi telah menerbitkan Aerodrome Warning VA pada 18 April 2024 01.00 UTC atau pukul 09.00 WITA.
BACA JUGA:Harga Bahan Pangan Meroket Pasca Lebaran, Bawang Merah Tembus Rp70 Ribu per Kg
BACA JUGA:Dapat Upah Rp10 Juta, 2 Pegawai Lion Air Terlibat Jaringan Narkoba
PVMBG sudah mengeluarkan kemungkinan terjadinya ancaman tsunami, namun diprediksi kemungkinan itu masih ada.
Meski potensi tsunami masih ada namun sudah berkurang seiring dengan menurunnya intensitas erupsi dan kegempaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: