OJK Blokir 5000 Rekening, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi Online

OJK Blokir 5000 Rekening, Menkominfo: Indonesia Darurat Judi Online

Masyarakat diimbau tidak tergiur promosi Judi online-Foto: Ilustrasi/Freepik -

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID- Indonesia telah masuk dalam fase darurat judi online. Karenanya, pemerintah dalam sepekan ke depan akan membentuk satuan tugas (satgas) khusus untuk memberantas judi online.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, pembentukan satgas untuk menyelesaikan permasalahan judi online menyeluruh.

Caranya dengan mempertajam koordinasi di antara kementerian/lembaga yang terkait. 

BACA JUGA:Menang Kalah Diatur Bandar, Masyarakat Diimbau Tidak Tergiur Promo Judi Online

"Judi kan secara undang-undang ilegal. Jadi penguatan langkah-langkah (pemberantasannya) perlu dilakukan secara efektif,” ujar Budi, usai mengikuti rapat internal yang dipimpin Presiden Joko Widodo mengenai Indonesia darurat judi online di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis 18 April 2024.  

Menurut Budi, Kemkominfo akan fokus pada menghapus (takedown) situs-situs judi online.

Sementara, untuk penegakan hukum akan diserahkan ke aparat penegak hukum.

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengeluarkan data terkait peredaran uang dari judi online.

Total perputaran uang dari judi online sepanjang tahun 2023 mencapai Rp327 triliun.

Temuan tersebut menurut Budi sangat meresahkan. Apalagi, banyak laporan yang diterima pemerintah menyebut para pemain judi online adalah masyarakat kecil.

"Tahun ini saja tadi sudah saya sampaikan ada empat orang bunuh diri akibat judi online. Karena itu negara ini harus serius, dalam seminggu ke depan akan ada langkah-langkah dramatis yang dilakukan," ujar Budi. 

BACA JUGA:Ribuan Rekening Judi Online Dibekukan Sepanjang 2023

Budi pun tak segan mengeluarkan ancaman untuk para bandar judi online. Ia menegaskan, para bandar harus ditangkap dan dipenjarakan. 

Sementara itu, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengungkapkan, OJK telah memblokir 5000 rekening.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: