3 Jenis KB Alami yang Aman dan Diperbolehkan dalam Islam, Apa Saja?

3 Jenis KB Alami yang Aman dan Diperbolehkan dalam Islam, Apa Saja?

KB alami yang aman dan diperbolehkan dalam Islam-ilustrasi-Berbagai sumber

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Program keluarga berencana (KB) merupakan topik yang penting dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pandangan Islam

Islam mengajarkan pentingnya keseimbangan antara menjaga kesehatan, kesejahteraan keluarga, dan ketaatan terhadap ajaran agama. 

Meskipun Islam tidak secara eksplisit mengatur metode KB tertentu, ada beberapa prinsip dan pertimbangan etis yang perlu dipahami dalam menggunakan KB alami menurut ajaran Islam.

Namun sebagian berpendapat, bahwa KB dalam Islam, KB diperbolehkan selama memiliki tujuan yang baik.

Dalam Al-Qur'an surat An-Nisa ayat 9 dijelaskan secara tersirat bahwa Islam mendukung program KB. Ada kalimat yang berisi:

"Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka."

Dr Lenny Herlina, S.Ag., M.Pd.I., dalam buku Pendidikan Agama Islam Interdisipliner Bermuatan Beragama Untuk Disiplin Ilmu Dokter Dan Kesehatan menjelaskan, yang dimaksud dengan anak-anak lemah di potongan ayat tersebut adalah ana-anak yang lemah dari segi iman. Mereka adalah anak-anak yang sangat lemak secara agama, ilmu, dan pengetahuan.

"Karena itu, kekhawatiran akan lahirnya anak-anak lemah itulah, maka ayat ini menjadi ayat yang mendukung KB," tulis Dr Lenny Herlina.

"Dalam Islam, berdasarkan ayat tersebut, KB merupakan alat untuk mendukung terciptanya keluarga yang sakinah mawaddah wa rahmah. Inilah salah satu tujuan utama dari pernikahan menurut Islam," sambungnya.

Berikut 3 KB alami yang aman dan diperbolehkan dalam Islam:

1. Menyusui eksklusif

Pandangan KB alami dengan menyusui dapat dilihat dalam Al-Qur'an surat Al-Baqarah ayat 233, yang berbunyi:

"Para ibu hendaklah menyusui anaknya selama dua tahun penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuannya. Dan kewajiban bagi ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara ma'ruf, seseorang tidaklah dibebani melainkan menurut kadar kesanggupannya."

Menurut Dr Lenny Herlina, ilmu pengetahuan modern menunjukkan bahwa ASI merupakan makanan utama bagi bayi. Pemberian ASI secara tepat dapat memberikan jarak pada kehamilan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: