Inilah 7 Amanalan Sunah yang Bisa Diterapkan Saat Hari Raya Idul Fitri 1445 H
Amalan sunnah merayakan Idul Fitri adalah malam takbir yang dilanjutkan dengan melaksanakan Sholat Ied pada pagi harinya.--Freepik
Allaahu akbar kabiira wal hamdu lillaahi katsiira wa subhaana Allaahi bukrataw wa ashiilaa laa ilaaha illa Allahu wa laa na'budu illa iyyaah mukhlishiina lahud diin, wa law karihal kaafiruuna laa ilaaha illa Allaahu wahdahu shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdahu, wa hazamal ahzaaba wahdahu, laa ilaaha illa Allahu akbar.
2. Mandi
Dalam merayakan Hari Raya Idul Fitri, Rasulullah SAW menganjurkan untuk seluruh umatnya yang beragama baik perempuan ataupun laki-laki melaksanakan mandi. Termasuk dengan perempuan dalam kondisi nifas (haid). Adapun waktu mandi yang dianjurkan oleh Rasulullah adalah mulai dari tengah malem sampai dengan tenggelamnya matahari pada hari Idul Fitri.
3. Menggunakan pakaian yang bagus dan wangi-wangian
Salah satu cara menyambut hari Idul Fitri dengan bahagia adalah dengan berpenampilan sebaik mungkin. Hal ini diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya baik laki-laki maupun perempuan untuk menghias diri dan menggunakan pakaian yang palig bagus pada hari Idul Fitri. Berdandan diri juga bisa dilakukan dengan membersihkan badan, memakai wangi-wangian, merapihkan rambut dan kaku, serta menggunakan pakaian yang terbaik yang dimiliki.
BACA JUGA:Fakta Soekarno Pencetus Kalimat Minal Aidzin Walfaizin hingga Tenar di Malaysia, Begini Ceritanya
BACA JUGA:Mengulik Kilas Balik Istilah Halal bi Halal Peran Soekarno dan Kiai NU, Redam Gesekan Politik
4. Makan sebelum Shalat Ied
Dalam ajaranNya, Umat Muslim disunahkan untuk makan sebelum shalat Idul Fitri, namun berbeda dengan sebelum Shalat Idul Adha disunahkan untuk tidak makan. Hal ini dikarenakan pada 1 Syawal umat Muslim tidak lagi melaksanakan ibadah puasa seperti pada bulan Ramadhan. Sunah Nabi menganjurkan tidak perlu makan yang berat cukup dengan makan kurma dalam jumlah ganjil.
5. Melaksanakan Salat Idul Fitri
Hukum mendirikan Shalat Idul Fitri adalah sunah muakkad. Shalat Ied dikerjakan dalam 2 rakaat, yang mana rakaat pertama terdapat takbir sebanyak 7 kali, dan rakaat kedua takbir sebanyak 5 kali. Shalat Ied lebih utama dikerjakan di masjid secara berjamaah, tetapi boleh juga dilakukan sendiri di rumah.
6. Memilih rute berbeda saat pergi dan pulang Shalat Ied
Rasulullah mengambil rute jalan yang berbeda ketika berangkat dan pulang dari tempat dilaksanakannya Shalat Idul Fitri, dengan berjalan kaki menuju tempat Shalat. Tujuannya agar Rasulullah bisa bertemu dengan lebih banyak kaum Muslim untuk bisa bersilahturahmi pada kedua jalan yang dilalui.
7. Saling Bersilaturahmi
Tradisi saling silaturahmi saat lebaran rupanya sudah eksis sejak zaman Rasulullah. Ketika Idul Fitri tiba, Rasulullah mengunjungi rumah para sahabatnya, begitupun para sahabatnya yang lain mengunjungi rumah Rasulullah. Mereka juga saling memberi ucapan selamat Idul Fitri serta saling mendoakan satu sama lain.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: