179 Personel PBB Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

179 Personel PBB Tewas dalam Serangan Israel di Gaza

Israel membom lebih dari 1,7 juta warga sipil yang terperangkap di Rafah, tempat perlindungan terakhir Gaza.--Instagram @ser.3j

NEWYORK, RADARPENA.CO.ID- Serangan Israel terhadap relawan kemanusiaan di Gaza, Palestina, dilaporkan turut menyasar personel Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Setidaknya, sebanyak 179 personel PBB tewas dalam serangan Israel sejak perang dimulai Oktober 2023 lalu. 

“Sedihnya, kami tidak bisa mengatakan bahwa serangan tragis ini hanya terjadi satu kali dalam konflik ini. Mereka bergabung dengan lebih dari 220 rekan kemanusiaan kami yang terbunuh, 179 di antaranya adalah personel PBB,” kata Direktur Koordinasi Kantor Urusan Kemanusiaan PBB, OCHA, Ramesh Rajasingham dalam pengarahan Dewan Keamanan (DK), Jumat 5 April 2024, di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. 

BACA JUGA:Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bagi Hampers Lebaran ke Rekan Artis, Isinya Bikin Heboh Publik

Menurut Rajasingham pola perilaku ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai kepatuhan terhadap hukum humaniter internasional.

Ia menekankan, tuduhan pelanggaran serius harus diselidiki dan para tersangka harus diadili.

“Kurangnya perlindungan misi bantuan memaksa World Central Kitchen dan setidaknya satu organisasi bantuan lainnya, Anera, untuk menghentikan operasi. Tidak jelas kapan pekerjaan mereka akan dilanjutkan,” ujarnya. 

Sebelumnya, Israel menyerang tujuh pekerja bantuan dari organisasi nirlaba World Central Kitchen (WCK) di Gaza, Palestina, Senin 1 April 2024.

WCK dalam sebuah pernyataan menyatakan, timnya melakukan perjalanan di “zona bebas konflik.

BACA JUGA:Muhammadiyah Pastikan 1 Syawal Rabu 10 April 2024 , NU dan Pemerintah Tunggu Hasil Rukyatul Hilal

Perjalanan darat ditempuh dengan dua mobil lapis baja dan satu kendaraan tidak lapis baja.  Kemudian, serangan terjadi setelah menurunkan lebih dari 100 ton persediaan makanan.

Yakni, di sebuah gudang di Deir al-Balah di Gaza tengah. Badan amal tersebut mengatakan telah mengoordinasikan pergerakan konvoi tersebut dengan militer Israel.

Pada kesempatan yang sama Rajasingham mengatakan, lebih dari 32.000 warga Palestina telah terbunuh. Kemudian, 75.000 lainnya terluka. 

"Serta  7 juta orang dari dua pertiga dari populasi wilayah kantong tersebut dipindahkan secara paksa. Pemindahan ke Rafah di selatan," ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: