Geger! Bayi Bermata Satu Lahir di RSUD Sekayu Muba Meninggal Dunia, Begini Penjelasan Medisnya
Bayi bermata satu lahir di RSUD Sekayu Muba menghebohkan Media Sosial, namun beberapa menit lahir sang bayi meninggal dunia --
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Awal April ini atau jelang Idul Fitri 1445H, Kabupaten Musi Banyuasin di Provinsi Sumatera Selatan Mendadak Heboh.
Pasalnya telah lahir bayi bermata satu yang belum diketahui jenis kelaminnnya itu di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sekayu Muba dengan kondisi yang sangat langka.
Namun setelah beberapa menit dilahirkan bayi tersebut meninggal dunia.
Bayi tersebut lahir diduga mengalami kelainan kongenital karena hanya memiliki 1 bola mata. Sontak kejadian cukup aneh itu mengejutkan masyarakat sekitar.
Kabar tersebut langsung viral di Media Sosial sejak 3 April 2024 setelah video bayi viral, karena menunjukkan adanya benjolan di atas mata serta hanya satu mata yang terbentuk.
BACA JUGA:
- Catat! Pelanggan Kereta Api yang Melebihi Relasi Bakal Dikenai Sanksi
- Tips dari Danamon Agar Terhindar dari Modus e-SIM Swap yang Bisa Kuras Isi Rekening
Hal itu langsung sempat menjadi perbincangan warga di Kabupaten Musi Banyuasin karena mengaitkan peristiwa langka dengan akan kemunculan sosok Dajjal sebagai pertanda hari kiamat dan ciri-cirinya hanya memiliki satu bola mata.
Perwakilan RSUD Sekayu Dwi Marsialviah dikonfirmasi awak media membenarkan kejadian lahirnya bayi yang hanya punya 1 bola mata.
Ia menjelaskan sang bayi lahir melalui operasi ceaser pada Selasa 2 April 2024.
Namun pihak RSUD Sekayu menghimbau agar masyarakat jangan menyebarluaskan video atau foto dari si bayi.
Alasannya karena pihak keluarga masih bersedih dan berduka walaupun sudah viral namun pihak RSUD Sekayu tidak memiliki wewenang untuk memberikan informasi lebih lanjut sesuai peraturan kesehatan yang berlaku, yang menjamin privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita serta data medisnya.
Penyakit langka ini dikenal dengan nama cyclopia atau alobar holoprosencephaly, yakni saat otak tidak membelah menjadi dua bagian seperti biasanya.
Faktor penyebab penyakit ini antara lain, genetik bawaan dari janin dan ibu seperti kelainan kromosom, kehamilan ganda, sindrom kegagalan otak, serta faktor lingkungan seperti infeksi, penggunaan obat-obatan tertentu selama kehamilan dan paparan sinar ultraviolet secara berlebihan.
Sementara itu pihak keluarga terutama ibu sang bayi menolak untuk diungkap identitasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: