Profil Ragnar Oratmangoen Pesepak Bola Muslim yang Sukses Cetak Gol di Kandang Vietnam

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ragnar Oratmangoen pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang sukses sumbang satu gol lawan Vietnam.

Timnas Indonesia sukses bungkam Vietnam di markasnya Stadion Nasional My Dinh, Hanoi, Vietnam dengan skor 3-0.

Tiga gol kemenangan yang berhasil diraih Timnas Indonesia dicetak oleh Jay Idzes, Ragnar Oratmangoen dan Ramadhan Sananta.

Ragnar Oratmangoen sukses cetak gol kedua untuk Skuad Garuda pada babak pertama menit ke 23.

Pemain naturalisasi yang kelahiran 21 Januari 1998 tersebut sukses mencetak gol dengan solo run dan tembus kotak penalti Timnas Vietnam.

BACA JUGA:

• Terungkap, Ini Alasan Jose Mourinho Tolak Tawaran Mewah dari Arab Saudi
• Profil Lengkap Ole Romeny, Calon Striker Timnas Garuda dari Belanda: Ibu dan Neneknya Asli Indonesia

Ragnar Oratmangoen resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) bersamaan dengan Thom Haye.

Pada tanggal 7 Maret 2024, Oratmangoen dipanggil ke Tim nasional Indonesia untuk pertandingan Kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 melawan Vietnam.

Lahir di Oss, Oratmangoen menjadi profesional dengan NEC pada bulan April 2016. Pada Desember 2017, ia menandatangani kontrak pinjaman enam bulan dengan FC Oss, efektif mulai Januari 2018.

Ragnar Oratmangoen dan Thom Haye melakukan sumpah WNI atau janji setia kewarganegaraan Republik Indonesia yang digelar di Kantor Wilayah Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham).

Proses pengambilan sumpah tersebut dilakukan pada 18 Januari 2024 lalu yang digelar di Kantor Kemenkumham DKI Jakarta.

"Saya sangat senang. Saya mengambil sumpah dan itu benar-benar terjadi. Saya ingin mencapai Piala Dunia tentunya (bersama timnas Indonesia). Bisa membantu tim yang dihuni pemain muda," ujar Ragnar Oratmangoen saat itu dilansir dari laman resmi PSSI.

Ragnar Oratmangoen diturunkan saat leg kedua di kandang Timnas Vietnam Stadion My Dinh pada 26 Maret 2024.

Hal tersebut dilakukan karena Thom Haye dan Ragnar Oratmangoen haurs melakukan perpindahan federasi terlebih dahulu ke KNVB (Belanda) ke Indonesia.

Sumber: