Keren Banget! Ini Destinasi Wisata ala Belanda di Sidoarjo

Keren Banget! Ini Destinasi Wisata ala Belanda di Sidoarjo

--

Anak-anak juga pasti puas bermain disini. Wahananya mulai playground mini, ATV, Balloon Castle Gokart, Rumpus Carnival, Art Class, Rumah Hantu dan lainnya. Tak hanya anak-anak, berbagai kalangan dari tua hingga muda juga cocok kesini.

Kalian juga bisa berbelanja di super market GreenMart dan santai sambil dengerin live music. Untuk harga tiket wahana permainan mulai dari  Rp10.000-Rp25.000.

2. Citra Harmoni Sidoarjo

Tepat di pusat kota, tersembunyi sebuah keajaiban arsitektur yang memukau. Food Festival Citra Harmoni, berlokasi di Ruko Harmoni, Jalan Raya Trosobo KM 20, Sidoarjo, menghadirkan pesona kincir angin Belanda yang megah.

Dikelilingi oleh bangunan bergaya kastil dengan sentuhan Belanda yang kental, tempat ini bukan hanya tempat bersantai, tetapi juga latar yang sempurna untuk momen-momen romantis kamu bersama orang tersayang.

Selain menjadi surga bagi para pecinta foto Instagrammable, Citra Harmoni juga menawarkan berbagai permainan seru seperti lempar cincin dan permainan mewarnai, yang membuat setiap kunjungan menjadi tak terlupakan.

Dengan jam operasional yang fleksibel, dari Jumat hingga Rabu, pukul 11.00 hingga 21.00 WIB, kamu memiliki cukup waktu untuk menikmati pesona tempat ini.

3. Castle ala Belanda

Castle ala Belanda merupakan sebuah bangunan castel yang desainnya mirip banget seperti bangunan Belanda pada umumnya.

Castle ala Belanda ini sangat sulit ditemukan di beberapa daerah. Oleh karena itu jika ingin menikmatinya kamu bisa mengunjungi Wisata Sidoarjo ala Belanda ini. Jangan lupa untuk berfoto di depan castle, dijamin hasil foto yang kamu bidik sangat Instagramable. 

BACA JUGA:Mengenal Keutamaan Malam Lailatul Qadar: Malam Penuh Berkah dan Pengampunan Dosa!

Sejarah Sidoarjo

Ketika memasuki masa penjajahan, wilayah Sidoarjo pun berada di bawah kekuasaan pemerintah Hindia Belanda.

Pada tahun 1851, Sidoarjo masih bernama Sidokarie, yang merupakan bagian dari Kabupaten Surabaya. Saat itu, Sidokarie dipimpin oleh seorang patih bernama R Ng. Djojohardjo, yang dibantu oleh seorang wedana bernama Bagus Ranuwirjo.

Sidokarie akhirnya menjadi bagian terpisah dari Kabupaten Surabaya pada 1859. Pada 31 Januari 1859, berdasarkan Keputusan Pemerintah Hindia Belanda No. 9/1859 Staatsblad van Nederlandsch Indie No. 6, Kabupaten Surabaya dipecah menjadi dua, yaitu Kabupaten Surabaya dan Kabupaten Sidokarie.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: