PLN Jadi Pioner Operasikan Stasiun Pengisian Hidorgen Pertama di Indonesia, Ini Lokasinya

PLN Jadi Pioner Operasikan Stasiun Pengisian Hidorgen Pertama di Indonesia, Ini Lokasinya

Stasiun Pengisian Hidrogen Pertama Resmi Beroperasi-Kementerian ESDMc--

“Jadi totalnya 203 ton green hydrogen per tahun dari 22 pembangkit kami yang diproduksi oleh PLN. Kebutuhan Hydrogen untuk pendinginan pembangkit hanya 75 ton. Artinya akan ada 128 ton green hydrogen per tahun yang dapat digunakan untuk sektor transportasi," terangnya.

BACA JUGA:Lewat Program Electrifying Agriculture, PLN Akan Wakili Indonesia di Tingkat Global

BACA JUGA:Mudah dan Praktis! Begini Cara Cek Serta Bayar Tagihan Listrik di Aplikasi PLN Mobile

Pemanfaatan hydrogen sebagai bahan bakar sebelumnya juga sudah mulai dirintis PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) telah melakukan Ground Breaking HRS di SPBU Daan Mogot, Jakarta. 

SPBU Daan Mogot akan menjadi integrated energy refueling station pertama di Indonesia, yang akan menyediakan tiga jenis bahan bakar dalam satu stasiun pengisian, yaitu BBM, gas, serta hidrogen. 

Dengan konsep High-Speed Hydrogen Refueling Station, HRS ini nantinya akan mampu melakukan pengisian hidrogen dengan skala komersial dengan waktu pengisian kurang dari lima menit.

HRS Senayan adalah stasiun pengisian bahan bakar hydrogen yang memiliki 3 jenis layanan jasa yaitu, jasa pengisian bahan bakar untuk mobil hydrogen, jasa pengisian mobil listrik dan hydrogen centre sebagai pusat pelatihan. 

Saat ini HRS yang digunakan berbasis tekanan 350 bar dan selanjutnya akan ditambahkan dengan HRS berbasis 700 bar sehingga semakin dapat melayani kebutuhan kendaraan berbasis hidrogen.

Pemanfaatan hidrogen sebagai industri gas termasuk sebagai pendingin generator di pembangkit listrik. Selain itu, hidrogen juga dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif sebagai bahan bakar alat transportasi maupun pembangkit listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: