Viral Tangisan Ayah Soal Pencabulan Anaknya Tak Digubris Polisi, Ini Tanggapan Polres Langkat

Viral Tangisan Ayah Soal Pencabulan Anaknya Tak Digubris Polisi, Ini Tanggapan Polres Langkat

Tangisan seorang ayah minta laporan pencabulan anaknya yang masih berusia 7 tahun diproses --Tangkapanlayar

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Viral curhatan seorang ayah di Langkat yang menceritakan pengalaman pilu yang dialami oleh putri kecilnya sambil menangis.

Dirinya mengaku sedih, karena laporan terhadap pencabulan yang sudah dilakukan ke polisi namun tidak kunjung di proses.

Hal ini menjadi viral usai tayangan video curhatan seorang ayah di Langkat yang berdurasi 46 detik ini heboh di media sosial.

Sang ayah ingin sekali meminta dan mendapatkan keadilan kepada aparat penegak hukum. Diduga, anaknya yang masih berusia 7 tahun ini menjadi korban pencabulan yang dilakukan oleh dua orang pria.

Namun hingga kini belum mendapat informasi mengenai kejadian yang terjadi, apakah anaknya dicabuli oelh dua pria tersebut secara bersamaan atau secara bergilir.

BACA JUGA:Viral! Dua Aktivis Iklim di Paris Lempari Lukisan Mona Lisa dengan Sup Labu, Diduga Faktor Ini Penyebabnya?

BACA JUGA:Viral! Cerita Pria Asal Indonesia yang Menjadi Pemeran Figuran Drakor Bersama Lee Dong Wook

Tapi informasi beredar bahwa sang anak yang baru berusia 17 tahun tersebut dicabuli oleh dua pria dengan berbeda umur, 1 pria sudah berumur 40 tahun, dan 1 pria lagi masih berusia remaja yakni 15 tahun.

Ketika sang ayah mendapatkan kabar menyedihkan tersebut, dirinya langsung melaporkan kejadian ini kepihak kepolisian pada Kamis, 11 Januari 2024 lalu.

Dalam sebuah video yang beredar, sang ayah terlihat menangis di depan kamera dengan harapan agar kasus ini mendapatkan perhatian lebih dari Satuan Reserse Kriminal Polres Langkat.

"Saya sebagai orang tua, karena kami tidak punya apa-apa, kami merasa tidak ditanggapi karena kami orang miskin," ujar ayah korban dalam video, pada Senin 29 Januari 2024 kemarin.

Sang ayah merasa kecewa karena diduga laporan mereka tidak mendapatkan respons yang memadai denagn anggapan mereka berasal dari kalangan kurang mampu.

Bahkan kedua terduga pelaku yang sudah dilaporkan hingga kini belum diperiksa dan masih bisa beraktivitas secara leluasa.

Dalam kasus ini, korban sudah menjalani visum dan beberapa saksi juga sudah memberikan keterangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: