Aktivitas Gunung Merapi Meningkat hingga Muntahkan Awan Panas, Masyarakat Diminta Waspada
Erupsi Gunung Merapi, Minggu 21 Januari 2024.-Foto: Instagram.com/@malangrayanews-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebut erupsi merapi yang terjadi dipicu akibat curah hujan yang tinggi di DIY-Jateng akhir-akhir ini.
Fenomena itu pun diklasifikasikan sebagai sebagai letusan. Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan, erupsi Gunung Merapi berupa erupsi effusif atau yang terdiri dari guguran lava, awan panas guguran, atau eksplosif berupa letusan.
Pantauan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) jarak luncur 2.000 meter ke arah Barat Daya (Kali Bebeng).
“Terjadi Awan Panas Guguran di Gunung Merapi tanggal 23 Januari 2024 pukul 02:15 WIB, dengan Amplitudo max 34 mm. Durasi 206.28 detik, jarak luncur maksimal 2.000 meter ke Barat Daya. Visual Gunung Merapi berkabut dan arah angin ke Timur,” tulis BPPTKG lewat akun media sosial resminya, Selasa 23 Januari 2024.
BACA JUGA:
- Ingin Tahu Pendataan Non ASN 2024 di Laman BKN? Simak Cara Berikut Ini
- Mengenal Tom Lembong, Penulis Naskah Pidato Jokowi 'Game of Thrones' yang Viral Pasca Debat Cawapres
- Waktunya Beli! Harga Emas Pegadaian 23 Januari 2024 Kompak Turun, Simak Rinciannya
Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan sejak kemarin Gunung Merapi telah mengalami gempa Awan Panas Guguran dengan amplitudo 34 mm dan lama gempa 206.3 detik.
PVMBG mengatakan, potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Sementara itu, hujan abu vulkanik melanda di Desa Majengan dan Desa Tegalmulyo di Kabupaten Klaten. Sementara di Kabupaten Boyolali, hujan abu melanda dua kecamatan berbeda, yaitu Kecamatan Selo dan Kecamatan Cepogo.
"Potensi bahaya saat ini, guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya. Meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Di sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari.
BNPB mengimbau warga sekitar lereng gunung Merapi untuk tetap tenang dan waspada. Tidak menyebarkan informasi yang belum diketahui kebenarannya, dan mengikuti arahan serta imbauan dari pemerintah daerah setempat.
Di sisi lain, BNPB sudah membentuk tim gabungan yang terdiri dari 8 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD). Sebagai upaya kesiapsiagaan terhadap potensi erupsi Gunung Merapi. Diantaranya BPBD Kabupaten Boyolali, BPBD Kabupaten Klaten.
BACA JUGA:
- Setop Jadikan Anak Objek Politik, Ini 17 Indikator Penyalahgunaan Hak Anak KPAI
- Jadwal SIM Keliling Bandar Lampung Hari ini, Selasa 23 Januari 2024
- Kapan Pelantikan Anggota KPPS Pemilu 2024? Simak Jadwal serta Tugasnya!
Adapun lontaran material vulkanik jika terjadi letusan eksplosif berpotensi sampai sejauh 3 kilometer dari titik letusan.
BPPTKG mengimbau kepada masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan apa pun di daerah potensi bahaya juga mewaspadai bahaya lahar dan Awan Panas Guguran (APG) terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: