Ini Alasan Mengapa Pangeran Mateen Tak Bisa Jadi Sultan Brunei Darusslaam

Ini Alasan Mengapa Pangeran Mateen Tak Bisa Jadi Sultan Brunei Darusslaam

Pangeran Mateen.-Foto: Instagram.com/@tmski-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pernikahan bukanlah satu-satunya alasan Pangeran Mateen menjadi perbincangan serta perhatian dari warganet.

Sejak lama, Pangeran berusia 32 tahun ini sering kali menjadi trending topic karena memiliki tampilan fisik yang menawan.

Selain itu, Pangeran Mateen juga dinilai paling menonjol karena sering mendampingi sang ayah untuk menghadiri acara-acara resmi kenegaraan di luar negeri. 

Putra mahkota Brunei adalah Pangeran Al-Muhtadee Billah, yang merupakan anak laki-laki tertua Sultan Bolkiah. Dialah yang akan menjadi raja berikutnya. 

Pangeran Al-Muhtadee Billah adalah anak ketiga sekaligus putra pertama Sultan Hassanal Bolkiah bersama istri pertama, Raja Isteri Pengiran Anak Saleha, yang lahir di Bandar Seri Begawan pada 17 Februari 1974 silam.

BACA JUGA:

Pada 10 Agustus 1998 lalu, Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah dikukuhkan sebagai Putra Mahkota. Enam tahun setelah menjadi Putra Mahkota atau pada 2004, Pangeran Al-Muhtadee Billah dianugerahkan pangkat Jenderal di Angkatan Bersenjata Kerajaan Brunei oleh Sultan Hassanal Bolkiah.

Pangeran Al-Muhtadee Billah sempat mengenyam pendidikan di Pusat Studi Islam Oxford, Inggris, pada Oktober 1995 silam.

Pada 1997, ia lulus dengan gelar Diploma Studi Diplomatik setelah menyelesaikan Program Layanan Luar Negeri Universitas Oxford di Perguruan Tinggi Magdalen, Universitas Oxford.

Dalam aktivitas kenegaraan, Pangeran Al-Muhtadee Billah telah beberapa kali mewakili Sultan Hassanal Bolkiah dalam kunjungan resmi, menghadiri konferensi, dan pertemuan resmi di luar negeri

Pada 2008, 2011, 2012, dan 2014 lalu, Pangeran berusia 49 tahun ini menjadi perwakilan pribadi Sultan Hassanal Bolkiah di Majelis Umum PBB dan menyampaikan pidato pada pertemuan tersebut.

Pangeran Al-Muhtadee Billah memiliki dua anak laki-laki, yakni Pangeran Abdul Muntaqim dan Pangeran Muhammad Aiman. Bila dilihat dari garis suksesi kerajaan, dua cucu Sultan Bolkiah tersebut punya derajat yang lebih tinggi untuk menuju takhta kerajaan dibanding pamannya, Pangeran Mateen. 

Meskipun menjadi sosok yang paling sering mendampingi Sultan, namun Pangeran Mateen bukanlah calon pemimpin Kerajaan untuk Brunei Darussalam selanjutnya. Sebab, ia berada di urutan kelima dalam suksesi atau penerus takhta kerajaan.

Penentuan siapa yang berhak mewarisi tahta sebagai penerus Sultan Hassanal Bolkiah ditentukan berdasarkan peraturan pemerintahan. Sebagai negara yang memiliki corak pemerintahan monarki, ditetapkan bahwa tahta kerajaan Brunei dipastikan jatuh kepada anak laki-laki pertama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: