Solidaritas Palestina, Malaysia dan Pakistan Tiadakan Perayaan Tahun Baru
ISLAMABAD, RADARPENA.CO.ID-Pakistan dan Malaysia umumkan tidak mengadakan perayaan tahun baru.
Hal ini sebagai bentuk solidaritas terhadap genosida yang masih terjadi di Jalur Gaza.
Perdana Menteri sementara Pakistan, Anwar-ul-Haq Kakar melarang perayaan Tahun baru.
BACA JUGA:Ribut Soal Royalty, Ari Bias Larang Agnez Mo Bawakan 5 Lagu Ini
Hal ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang tengah berduka karena genosida oleh Israel di Jalur Gaza.
"Seluruh bangsa Pakistan dan dunia Muslim berada dalam kesedihan yang mendalam atas genosida warga Palestina yang tidak bersenjata, terutama pembantaian anak-anak, di Gaza dan Tepi Barat,” kata Kakar dalam pengumumannya yang disiarkan secara nasional, Kamis lalu.
BACA JUGA:Cek Keberadaan Hamas di Terowongan, IDF Pakai Tameng Warga Sipil Palestina
"Mengingat situasi yang sangat mengkhawatirkan di Palestina dan untuk menunjukkan solidaritas dengan saudara-saudara kita di Palestina, akan ada larangan menyeluruh terhadap penyelenggaraan segala jenis acara sehubungan dengan perayaan Tahun Baru,” lanjut perdana menteri, mengutip Voanews Minggu 31 Desember 2023.
Pakistan tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel dan menolak untuk mengakuinya sebagai negara berdaulat sampai 'negara Palestina yang layak dan merdeka' terbentuk – sebuah kebijakan jangka panjang di banyak negara mayoritas Muslim.
Warga Pakistan tidak dapat mengunjungi negara Yahudi tersebut karena paspor mereka menyatakan bahwa negara tersebut 'berlaku untuk semua negara di dunia kecuali Israel'.
Hal senada juga datang dari Malaysia. Pemerintah Federal Malaysia tidak berencana mengadakan perayaan Malam Tahun Baru.
BACA JUGA:Hukum Merayakan Tahun Baru Masehi Menurut Agama Islam
Menteri Komunikasi Fahmi Fadzil mengatakan, keputusan yang diambil merupakan bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina yang saat ini menderita akibat agresi dan kebrutalan Israel.
Hal ini juga sebagai bentuk menghormati para korban terdampak banjir yang masih terjadi di beberapa negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: