Terlalu! Pemerintah Indonesia Belum Diizinkan Temui 5 PMI Korban Penembakan Polisi Maritim Malaysia

Terlalu! Pemerintah Indonesia Belum Diizinkan Temui 5 PMI Korban Penembakan Polisi Maritim Malaysia

Tangkapan layar PMI Korban penembakan polisi Maritim Malaysia--ist

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding mengatakan saat ini pemerintah belum bisa bertemu dengan WNI yang menjadi korban penembakan otoritas Malaysia dikarenakan belum ada izin.

Dia mengatakan pemerintah baru bisa menemui para WNI yang menjadi korban penembakan itu pada Rabu 29 Januari 2025 mendatang.

“Kalau kontak langsung belum boleh, belum boleh karena itu masih dalam pengawasan APPM (Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia),” kata Karding kepada wartawan di Malaysia, Senin, 27 Januari 2025.

“Kita baru bisa, boleh diakses itu kalau tidak salah hari Rabu, Kemlu baru dibukakan akses,” lanjutnya.

Meski demikian, ia menegaskan Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) menghormati proses hukum Malaysia atas insiden penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu.

BACA JUGA:Pemerintah Kirim Nota Protes, Buntut 5 PMI Ditembak Aparat Maritim Malaysia

BACA JUGA:5 PMI atau TKI Ditembak Otoritas Malaysia, 1 Tewas

Menteri Perlindungan Pekerja Migran (P2MI), Abdul Kadir Karding meminta otoritas Malaysia mengusut secara transparansi kasus insiden penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu.

“Jadi tentu kita menghormati proses yang ada dalam ini, dalam melindungi mereka. Dan kita juga minta kepada Kemenlu untuk mendorong agar penegakan hukum yang ada di sini (Malaysia) dibuka transparansinya. Jadi terang benderang lah proses-proses ini sehingga jauh lebih baik,” jelasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Radarpena (@radarpena.co.id)

Karding mengatakan Kementerian P2MI tengah menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi para korban untuk mendampingi mereka apabila ada proses hukum yang diterapkan oleh Malaysia.

"Sekaligus kemungkinan ada proses hukum, ke depan kita minta dan kita akan berusaha menyiapkan misalnya tim advokasi untuk mendampingi mereka," kata Karding.

Karding mengatakan dalam pengusutan kasus ini, pihaknya akan berkoordinasi dengan kepolisian Malaysia dan pihak Kedutaan Malaysia untuk mencari tahu penyebab dan duduk perkara Warga Negara Indonesia (WNI) ditembak di perairan Malaysia. 

"Sebagai otoritas yang ada dalam negeri, yang bertanggungjawab terhadap pekerja migran, kami setelah mendapatkan informasi itu langsung melakukan koordinasi dengan pihak kedutaan dan juga atase kepolisian kita yang ada di sini dan satu meminta untuk memperjelas kronologi masalahnya," ujar dia.(anisha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: