Buntut Julukan 'Nepo Baby' pada Gibran, Jubir TKN Singgung Isi Berita Media Asing: Udah Jelas Memuji
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Media asing Al Jazeera membuat heboh dengan melabeli Gibran Rakabuming sebagai "Nepo Baby" setelah penampilannya dalam Debat Cawapres pada 22 Desember lalu.
Berita tersebut berjudul "Indonesian leader's son brushes off 'nepo baby' tag in feted debate showing," yang menyoroti sosok Gibran Rakabuming.
Label "Nepo Baby" yang dilekatkan pada Gibran menciptakan sorotan publik yang luas. Banyak yang menilai bahwa ini berkaitan dengan rencana melanjutkan dinasti politik, mengingat ayahnya, Jokowi, menjabat sebagai Presiden RI.
Isu nepo baby ini menimbulkan perdebatan tentang nepotisme dalam dunia politik Indonesia.
Dalam konteks ini, juru bicara Tim Pemenangan Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Dedek Prayudi, turut angkat bicara.
BACA JUGA:
- Media Asing Terkemuka Juluki Cawapres Gibran Rakabuming 'Nepo Baby', Ini Penjelasannya
- Pakar Mikro Ekspresi Ungkap Strategi Debat Gibran
Pernyataannya memberikan pandangan lain terkait label "Nepo Baby" yang melekat pada Gibran Rakabuming.
Polemik seputar pewarisan kekuasaan dan dampaknya terhadap demokrasi Indonesia menjadi sorotan utama dalam pemberitaan dan percakapan publik.
Dalam cuitannya di akun pribadinya, @Uki23, terdapat klarifikasi terhadap anggapan publik yang salah mengenai cuitan Nepo Baby.
Uki23 menegaskan bahwa berita Al Jazeera sebenarnya bukan tentang Nepo Baby, melainkan sebuah pujian terhadap performa Gibran.
Menurut Dedek Prayudi, judul berita Aljazeera secara jelas memuji kinerja Gibran saat debat. Cuitan tersebut menyoroti bahwa isinya sepenuhnya berisi pujian, bukan kritik terhadap Nepo Baby.
"Padahal judul berita Aljazeera ini udah jelas memuji performa mas @gibran_tweet," tulis @Uki23 di akun X.
BACA JUGA:
- Program Makan Siang Gratis Gibran Rakabuming Disinggung Arie Kriting: Ibu Pejabat Menjelma Pengusaha...
- Klarifikasi Menteri Bahlil soal Isu Dikasari Prabowo saat Debat Cawapres: Dia Tanya pada Saya...
Dedek Prayudi juga menekankan pentingnya literasi fungsional, terutama dalam membaca dan memahami konten berita.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: