Dirjen WHO : Gencatan Senjata Sekarang ! 70 Persen Wanita dan Anak-Anak di Gaza Terbunuh

Dirjen WHO : Gencatan Senjata Sekarang ! 70 Persen Wanita dan Anak-Anak di Gaza Terbunuh

GAZA, RADARPENA.CO.ID-Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyerukan 'Gencatan senjata sekarang juga' di Jalur GAZA.

Hal ini mengingat dampak serangan Israel yang tidak proporsional.

Mengutip Media Palestina, WAFA,Minggu 17 Desember 2023, Korban dari serangan Israeldi Gaza adalah perempuan dan anak-anak di Gaza. Jumlahnya 70 persen dari total korban akibat serangan Israel di Gaza. 

BACA JUGA:PBB : Israel Harus Patuhi Hukum HAM Internasional

Dirjen WHO menekankan perlunya gencatan senjata dan upaya mencapai resolusi politik yang menawarkan jalan keluar dari “kekacauan/tragedi” ini.

“Gencatan senjata sekarang!” katanya dalam sebuah postingan di X.

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres, sebelumnya memperingatkan bahwa Gaza menjadi kuburan bagi anak-anak.

Antonio Guterres menyatakan bahwa ratusan anak perempuan dan laki-laki terbunuh dan terluka setiap hari akibat agresi Israel yang sedang berlangsung.

BACA JUGA:Kibarkan Bendera Israel di NKRI Perbuatan Ilegal, Ini Peraturannya

Di sisi lain, Tedros Adanom Ghebreyesus dalam cuitan di X, Sabtu 16 Desember 2023 juga mengatakan sedang berupaya agar Rumah Sakit terbesar di Gaza dapat digunakan kembali. 

"Rumah sakit terbesar di Gaza saat ini mampu memberikan stabilisasi trauma terbatas dan beberapa bantuan dialisis. Pembedahan belum dapat dilakukan, (karena-red) rumah sakit tidak memiliki darah untuk transfusi, dan hampir tidak ada staf yang merawat pasien yang terus mengalir," kata Tedros.

WHO sendiri dalam pernyataan terpisah mengatakan tim tersebut menggambarkan unit gawat darurat sebagai tempat 'pertumpahan darah'. Ratusan pasien terluka di dalamnya dan pasien baru datang setiap menit. 

"Pasien dengan luka trauma dijahit di lantai, dan tidak ada manajemen nyeri yang tersedia di rumah sakit. Staf WHO mengatakan bahwa unit gawat darurat sangat penuh sehingga harus berhati-hati agar pasien tidak menginjak lantai," kata WHO dalam pernyataannya. 

"Pasien kritis dipindahkan ke Rumah Sakit Al-Ahli Arab untuk operasi. Puluhan ribu pengungsi menggunakan gedung rumah sakit dan halaman untuk berlindung."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: