Hampir Tengah Malam, 135 Orang Rohingya Jadi Tamu Tak Diundang di Kantor Gubernur Aceh

Tampak dari video yang beredar, Rohingya diangkut dari daerah Gampong Lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar menumpang sebuah truk.

Sesampainya di kantor gubernur, mereka turun dengan loncat dari truk yang ditumpangi. 

Ratusan Rohingnya tersebut terlihat berbaring di lantai pintu utama kantor gubernur. Sejumlah aparat kepolisian berjaga.

Pada kesempatan yang sama, warga setempat juga berdatangan ke kantor Gubenur untuk melakukan penolakan terhadap kedatangan etnis Rohingya yang terus menerus. 

Mereka menolak warga negara asing yang diduga imigran ilegal Rohingya ditempatkan di kantor pemerintah itu. 

Sebagai informasi bahwa kedatangan pengungsi Rohingya pada Minggu 10 Desember 2023, merupakan gelombang ke-9 di Aceh sejak November 2023.

Titik yang didatangi imigran tersebut yakni di Kabupaten Pidie terjadi empat gelombang, Bireuen dan Aceh Timur masing-masing satu gelombang, Kota Sabang dua gelombang dan terakhir di Aceh Besar satu gelombang.

BACA JUGA:Polres Pidie Bongkar Kasus Penyelundupan Rohingya di Aceh, 1 WNA Bangladesh Jadi Tersangka, 3 Orang Masih Buron

"Kenapa diterima, buat susah saja," kata salah seorang masyarakat berteriak dari depan gerbang kantor Gubernur Aceh. 

Warga  menduga kedatangan ratusan orang itu diatur oknum tertentu alias menjadi imigran ilegal.

Dipindahkan ke Kamp Perkemahan Pramuka

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Aceh Besar mengevakuasi 135 orang warga negara asing diduga Etnis Rohingya dari kantor gubernur, Minggu, 10 Desember 2023. 

Mereka rencananya ditempatkan sementara ke Kamp Bumi Perkemahan Pramuka di Seulawah, Aceh Besar. 

"Kita menunggu IOM dan UNHCR untuk ditempatkan di Kamp Pramuka oleh satgas provinsi,” kata Penjabat (PJ) Aceh Besar, Iswanto, di Halaman Kantor Gubernur Aceh, Minggu, 10 Desember 2023. 

Para warga negara asing tersebut, kata Iswanto, akan digabungkan dengan yang sebelumnya ditampung di Kamp Perkemahan Pramuka tersebut.

Sumber: