Renungan Harian Katolik: Menghormati Bunda Maria yang Tak Bernoda

Renungan Harian Katolik:  Menghormati Bunda Maria yang Tak Bernoda

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pada tanggal 8 Desember 1854, Paus Pius IX menetapkan Dogma Maria Dikandung Tanpa Noda. 

Dalam penetapan Dogma ini disebutkan "Perawan Tersuci Maria sejak dikandungnya dia oleh rahmat yang luar biasa dan oleh pilihan Allah yang Maha Kuasa karena pahala Yesus Kristus, penebus umat manusia, telah dibebaskan dari segala dosa asal".

Oleh karena itu, setiap tanggal 8 Desember, umat Katholik merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda.

Sesungguhnya semua dogma tentang Maria, termasuk dogma ini, ditetapkan berdasarkan Iman kepada Kristus sendiri. Gereja meyakini bahwa Allah adalah Mahakudus.

BACA JUGA:Doa Santo Michael, Malaikat Agung dan Pelindung Umat Allah dari Hal jahat

Ia tidak bersatu dengan dosa, sehingga tempat Allah bernaung adalah kudus.

Kitab suci memberi kesaksiannya bahwa dalam misteri inkarnasi, sang sabda bernaung dalam rahim Maria.

Dapatkah sang Mahakudus tinggal dalam rahim seorang pendosa? hal tersebut sangat tidak masukk akal.

Satu-satunya yang masuk akal adalah: Maria sungguh Kudus. Ia terbebas dari noda dosa. Namun, bagaimana mungkin? Siapa yang memungkinkan hal ini? jawabannya adalah Allah sendiri yang menghendaki agar Maria tidak terkena dosa asal.

Untuk memahami tentang Dogma Maria, simak bacaan Injil dan renungan yang dapat kita simak.

Bacaan Injil: Lukas 1:26-38

Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau.

Dalam bulan yang keenam Allah mengutus malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud;

nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, “Salam, hai engkau yang dikaruniai,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: