Ketahui Fakta Subvarian Eris, Pemicu Peningkatan Kasus Covid-19 di Wilayah Asia
Selanjutnya pada 9 Agustus 2023, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan untuk mengklasifikasikan varian EG.5 sebagai "Varian of Interest" (VoI)
BACA JUGA:Susul Singapura, Malaysia Alami Lonjakan Signifikan Kasus Covid-19 Hingga 57 Persen
BACA JUGA:Kasus Covid-19 di Singapura Semakin Melonjak Tinggi Akibat Varian EG5
Sejauh ini varian EG.5 telah dilaporkan terjadi di 73 negara dan prevalensinya terus meningkat secara global. Dimana mayoritas penderitanya berasal dari Asean, namun pada wilayah Eropa, Amerika Serikat telah menginformasikan terkait penderita yang mengalami varian baru ini.
Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Eris
Kemenkes RI mengatakan di Indonesia terjadi peningkatan akibat subvarian Eris, sehingga perlu di waspadai penyebarannya.
Untuk lebih memahami terkait subvarian baru ini, penting bagi masyarakat Indonesia untuk mengetahui fakta dari subvarian Eris ini.
Fakta-fakta Covid-19 Subvarian Eris:
1. Bisa menyebar dengan cepat
Virus corona penyebab Covid-19 subvarian Eris diyakini lebih cepat menular dibandingkan varian lainnya. Pakar penyakit menular dari Berkeley's School of Public Health John Swartzberg mengatakan bahwa subvarian satu ini tampaknya mengalahkan varian lainnya soal penyebaran.
"Ini dimulai dengan sangat lambat dan kemudian tampaknya semakin meningkat dalam hal penularan mengalahkan pendahulunya," ujar Swartzberg.
2. Gejala cenderung ringan
Meski menyebar dengan cepat, beberapa pihak meyakini gejala yang ditimbulkan subvarian satu ini tak akan separah varian Corona lainnya.
Berikut beberapa gejala Covid-19 subvarian Eris yang biasa muncul:
- demam,
- kelelahan,
- batuk,
- sakit kepala,
- pilek.
"Mereka yang paling berisiko termasuk orang tua, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, dan mereka yang memiliki penyakit kronis," ujar Swartzberg.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: