Terungkap! Motif Suku Druze Direkrut Jadi Pasukan IDF, Taktik Israel untuk Pecah Belah Warga Israel di Arab

Terungkap! Motif Suku Druze Direkrut Jadi Pasukan IDF, Taktik Israel untuk Pecah Belah Warga Israel di Arab

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Israel disebut banyak merekrut Suku Druze yang merupakan suku dari Arab di wilayah tersebut untuk dijadikan tentara IDF.

Politikus Arab di Israel menilai pendaftaran warga Arab sebagai pasukan tentara Israel bermotif politik. Dimana IDF sengaja melakukan hal tersebut dengan tujuan untuk memecah belah warga Israel di Arab.

Anggota Parlemen Knesset Arab-Israel, Hanin Zoabie, mengklaim Israel mengincar orang-orang miskin dan tidak memiliki pekerjaan untuk dijadikan tentara.

Orang-orang Arab di wilayah pendudukan Israel diimingi-imingi kesejahteraan dan kehidupan yang layak dengan gaji tinggi apabila bergabung dengan IDF.

Berdasarkan laporan sekitar 83 persen anak muda dari Suku Druze mendaftarkan diri untuk menjadi bagian Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

Suku Druze menempati pendaftaran militer tertinggi diantara semua komunitas dan sektor masyarakay Israel, termasuk semua orang Yahudi.

Faktanya, Hanin Zoabie mengatakan sebanyak 90 persen orang Arab yang bertugas menjadi tentara IDF tidak memiliki kesetaraan dengan orang Israel.

Hanin juga menyebut bahwa kehidupan Suku Druze yang menjadi anggota IDF masih hidup dalam kemiskinan bahkan termarjinalkan di wilayah penduduk Israel.

BACA JUGA:Makin Menggila! Netanyahu Hentikan Perundingan Damai dengan Palestina, Israel Kembali Bombardir Gaza

BACA JUGA:Hoaks atau Fakta? Terowongan Hamas Ditemukan di Israel

Dia menilai langkah Israel merekrut orang-orang Arab termasuk Druze untuk memecah belah mereka. Yang menurutnya, Israel tidak membutuhkan mereka untuk melindungi keamanan negara, sehingga yang terjadi saat ini adalah masalah politik. Dimana tujuannya untuk perpecahan dan pemerintahan.

"Israel tidak membutuhkan mereka untuk melindungi keamanannya, ini adalah masalah politik, yang pertama adalah perpecahan dan pemerintahan." ujarnya. Dia menilai langkah Israel merekrut orang-orang Arab termasuk Druze untuk memecah belah mereka.

The Jerusalem Post mengabarkan bahwa Menteri Luar Negeri Eli Cohen dan Ketua Koalisi Ofir Katz akan mengajukan undang-undang Dasar (UUD) untuk memperkuat kedudukan masyarakat Druze di Negara Israel.

Tindakan ini dilakukan usai pemimpin keagamaan Druze Sheikh Muwafaq Tarif mendesak Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu untuk mengubah Undang-Undang Negara-Bangsa untuk memastikan persamaan dan menyetarakan hak bagi kelompok minoritas yang ada di Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: