Update Kasus Pneumonia di Indonesia, Kemenkes: Belum Ada Lonjakan, Namun Ada Gejala yang Mirip di Beberapa Wilayah

Update Kasus Pneumonia di Indonesia, Kemenkes: Belum Ada Lonjakan, Namun Ada Gejala yang Mirip di Beberapa Wilayah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi mengatakan kondisi di Indonesia belum terjadi lonjakan kasus penyakit pernapasan seperti pneumonia.

“Indonesia belum terjadi lonjakan kasus pneumonia. Namun ada peningkatan terkadang setelah COVID-19 masyarakat yang sakit mulai datang lagi ke fasilitas kesehatan dengan gejala yang mirip seperti influenza,” kata Imran.

Lanjutnya, tren semua provinsi terlihat adanya peningkatan seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Berdasarkan data secara nasional, Jawa Tengah paling tinggi kejadian dari puskesmas dan rumah sakit dari Januari-September 2023.

Sedangkan kasus Pneumonia, Imran menjelaskan paling banyak yaitu provinsi Jawa Barat. Secara tren, pneumonia tampak tinggi diawal tahun dan menurun hingga September-Oktober 2023, kondisinya paling rendah dibanding bulan sebelumnya.

“Insiden rate ISPA maupun Pneumonia yang paling tinggi yaitu DKI Jakarta, peningkatan utama ketika terjadinya polusi udara yang cukup tinggi pada September-Oktober 2023 lalu,” kata Imran.

BACA JUGA:

Secara surveilans, pemerintah telah melakukan langkah-langkah antisipasi. Pertama, penguatan penyelenggaraan surveilans Influenza Like Illnes (ILI) dan Severe Acute Respiratory Infection (SARI).

Kedua, peningkatan pencatatan dan pelaporan pada site sentinel ILI-SARI, pelaporan rutin ISPA)/Pneumonia, dan SIstem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKRD).

Ketiga, agar dinas Kesehatan melalukan edukasi ke masyarakat terkait perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan pentingnya vaksinasi (COVID-19 dan influenza).

Keempat, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) melalukan koordinasi dnegan Perusahaan alat angkut dan lintas sektor dalam upaya deteksi dan pencegahan masuknyainfeksi emerging terkait.

BACA JUGA:

Kelima, melaksanaka surveilans ketat dengan memaantau penignkatan kasus di wilayah dan melaporkan penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR) melalui:

- Link https://skdr.surveilans.org 

- Nomor WhatsApp (WA) Public Health Emergency Operation Centre (PHEOC): 0877-7759-1097

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: