Kasus Demam Berdarah di Indonesia Hingga Juli 2023 , Tembus di Angka 35.694 kasus, Waspada Genangan Air Hujan Sarang Jentik

Kasus Demam Berdarah di Indonesia Hingga Juli 2023 , Tembus di Angka  35.694 kasus, Waspada Genangan Air Hujan Sarang Jentik

Jika hujan turun serta kebersihan lingkungan kurang diperhatikan terutama genangan air di selokan, di bak-bak penampungan serta kotak-kotak bekas, kaleng-kaleng bekas, menjadi habitat berkembangnya jentik nyamuk aedes aegypti 

Mirisnya lagi jentik nyamuk aedes agepty ini, tidak butuh waktu lama menjadi nyamuk dewasa pembawa bibit demam berdarah, sekitar 1 minggu saja.

Masyarakat harus diingatkan agar kembali melakukan gerakan 3M plus yakni menguras tempat penampungan air, menutup tempat-tempat penampungan air,mendaur ulang berbagai barang, yang memiliki potensi untuk  dijadikan tempat berkembang biaknya nyamuk aedes aeigypti yang membawa virus DBD bagi manusia. 

Upaya lain yang bisa dilakukan untuk  menekan kasus DBD adalah dengan menanam tanaman yang bisa menangkal nyamuk alias nyamuk mati, memasang kawat kasa di ventilasi rumah, atau tidur menggunakan kelambu.

langkah lain adalah selalu menjaga kebersihan rumah dan lingkungan rumah. Melakukan gotong royong dengan membersihkan siring-siring warga sebagai tempat bersarang nyamuk. 

Tidak menggantungkan pakaian, kotor, tetapi meletakkannya di tempatnya dan tertutup. Juga memberikan larvasida pada penampungan air  yang tidak bisa dikuras

Inti dari penanganan DBD seperti kata pepatah adalah mencegah lebih baik dari mengobati, karena pengobatan sudah tentu akan membutuhkan biaya lebih besar. Sementara dengan lakukan pencegahan sedari dini lebih mudah dan murah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: