Solusi Atasi Udara Buruk Jakarta, Jokowi Sarankan Ini
Pemprov akan melakukan pengaturan untuk kendaraan ber-CC tinggi, harus memakai bahan bakar dengan RON 98.
Budi mengatakan, untuk kendaraaan dengan CC minimal 2.400, sudah harus menggunakan Pertamax, dan Ia meminta masyarakat mau disiplin akan hal itu.
BACA JUGA:
- Warganet Keluhkan Kotornya Udara Jakarta Sepekan Terakhir
- Raih udara Sehat dan Segar, Pasang Air Purifier
Mengajak Masyarakat Naik Transportasi Umum
Jokowi mengungkapkan solusi menengah untuk mengatasi polusi adalah mengurangi jumlah kendaraan yang mengunakan bahan bakar fosil. Ia mengimbau masyarakat mau memilih kendaraan massal.
"Dalam jangka menengah konsisten menerapkan kebijakan mengurangi penggunaan kendaraan berbasis fosil dan segera beralih ke transportasi massal. Saya kira bulan ini LRT segera dioperasionalkan, MRT juga sudah beroperasi, kemudian kereta cepat bulan depan," ungkap Jokowi.
Pengawasan Pembangkit Listrik
Selain menitikberatkan penanganan polusi udara jangka pendek, Jokowi juga menugaskan untuk melakukan pengawasan yang lebih intens pada sektor industri dan pembangkit listrik di sekitaran Jabodetabek.
Diketahui, ada 21 PLTU di wilayah Banten yang menyumbang kondisi buruk udara Jakarta dan sekitarnya.
Sebagai tambahan informasi, terdapat 39 PLTU batubara yang akan dibangun, terlihat dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL), dengan kapasitas 13,8 gigawatt.
Pengamat mengatakan, penambahan PLTU ini tidak hanya menambah pulusi, tapi ikut andil dalam pemanasan suhu bumi atau pemanasan global.
Mendorong Penggunaan Kendaraan Listrik
Jokowi juga memerintahkan jajarannya untuk menambah pengunaan kendaraan listrik sebagai transportasi massal untuk mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.
Menambah Ruang Terbuka Hijau
Selain itu, Jokowi memerintahkan untuk menambah ruang hijau terbuka di Jakarta. Pemprov DKI mengaku sejak 2022 ruang hijau telah ditambah, dan akan terus dilakukan untuk mengurangi polusi udara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: