Buntut Kontroversi, The 1975 Kabur Dari Malaysia

Buntut Kontroversi, The 1975 Kabur Dari Malaysia

JAKARTA, RADARPENA - Ketika The 1975 diumumkan sebagai salah satu headliner di We The Fest, fans dan pecinta musik di Indonesia amat menunggu-nunggu penampilan mereka.

Sayangnya karena sebuah tindakan kontroversial yang dilakukan oleh Matty Healy, sang vokalis, saat manggung di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa hari sebelum datang ke Indonesia, The 1975 kini dicaci banyak orang.

Iga Massardi, vokalis Barasuara, termasuk salah satu yang vokal dalam mengkritisi aksi Matty Healy tersebut.

Iga Massardi jadi satu di antara banyak netizen dari Indonesia dan Malaysia yang berujung 'menyerang' The 1975. Lantaran karena aksi ciuman sesama jenis yang dilakukan Matty di atas panggung, keseluruhan event Good Vibes Festival di Kuala Lumpur dibatalkan.

"Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung. When in Rome, do as Romans do. Gitu aja kok gak paham," Begitulah kira - kira bunyi dan makna cuitan dari Iga Massardi dalam mengkritik The 1975.

Cuitan ini langsung diganjar banyak meme hingga balasan yang bernada miring dan julid dari netizen. Salah satu meme menampilkan dua orang yang tengah berjabat tangan lalu salah satu di antara mereka mencuci tangan setelah mendengar pengakuan soal band favorit rekannya.

Di Instagram, hujatan dari netizen juga terlihat. Netizen Indonesia dan Malaysia ramai berkomentar di unggahan terakhir band tersebut.

Bahkan ada beberapa hujatan yang tergolong sangat keras.

"Learn how to respect and attitude okey @the1975 we stand with Malaysia brother," tulis Aldi Taher. "The Festival has been cancelled thanks to you , I'm instantly not a fan anymore," tulis netizen lainnya.

Aksi Matty Healy mencium rekan satu band-nya di atas panggung sebenarnya merupakan kritik atas peraturan anti LGBT di Malaysia.

Namun aksi ini dinilai tak pantas buat dilakukan karena memberi kesan bebal hingga tak tahu budaya setempat.

Alhasil apa yang dilakukan Matty merugikan banyak pihak. Tidak hanya penyelenggara festival tersebut tetapi juga penggemar serta semua tenant yang seharusnya beraktivitas di sana.

Kontroversi yang dilakukan Matty Healy ini juga sudah sampai ke Kepolisian Malaysia. Mereka tengah menyelidiki penyelenggara Good Vibes Festival yang mengundang The 1975 ke Negeri Jiran.

Laporan media lokal menyebut penampilan The 1975 dihentikan setelah vokalis band asal Inggris itu, Matty Healy, terlihat tampil sambil memegang botol minuman keras dan mengecam Undang-Undang anti-LGBT di Malaysia dalam pidatonya yang dipenuhi kata-kata kotor di atas panggung.

Menyusul insiden itu, Menteri Komunikasi dan Digital Malaysia Fahmi Fadzil memerintahkan pembatalan segera Good Vibes Festival, yang seharusnya berlangsung sampai Minggu (23/7) waktu setempat.

Fahmi menegaskan bahwa sikap pemerintah sangat jelas dan tidak akan ada kompromi dengan pihak manapun yang menantang, meremehkan, atau melanggar hukum.

Akibat kontroversi ini, The 1975 membatalkan penampilan mereka di We The Fest hari ketiga pada Minggu (23/7/2023).

Band The 1975 disebut sudah keburu pergi terlebih dahulu sebelum dilaporkan ke Kepolisian Malaysia terkait ulah Matty Healy cs berciuman sesama jenis dengan basisnya, Ross MacDonald, di Good Vibes Festival 2023.

Menurut Wakil Inspektur Jenderal Kepolisian Malaysia Datuk Seri Ayob Khan Mydin Pitchay, anggota band The 1975 sudah meninggalkan Malaysia beberapa jam setelah tindakan melanggar hukum itu terjadi pada pukul 11.30 malam, Jumat (21/7).


"Band itu meninggalkan Malaysia enam jam [setelah acara] pada pukul 5.30 pagi keesokan harinya [Sabtu, 22/7] setelah kejadian di festival. Sementara laporan ke polisi dibuat baru pada pukul 2 sore," kata Pitchay seperti diberitakan New Straits Times, Selasa (25/7).


Pitchay mengatakan pihak kepolisian menerima sebanyak 18 laporan terkait kejadian tersebut, dengan delapan di antaranya dibuat di Kuala Lumpur dan sisanya tersebar dari seluruh pelosok Malaysia.

Sementara itu, seorang pengacara asal Malaysia bernama Mathew Thomas Philip menyebut akan bekerja sama dengan grup pengacara lainnya untuk membantu artis-artis lokal Malaysia dan promotor menggugat band The 1975.

"Kami menaruh seluruh hati dan pikiran kami untuk melanjutkan draf mengambil langkah aksi (pro bono)," tulis Mathew lewat unggahan di Facebook pada Minggu (23/7).

"Jika ada informasi lebih lanjut yang mungkin Anda miliki dan berkaitan dengan The 1975, seperti lokasi aset mereka, silakan hubungi tim kami." tulis pengacara itu.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: