Dejavu – Apakah Perpindahan Waktu ?

Dejavu – Apakah Perpindahan Waktu ?

JAKARTA, RADARPENA - Hampir semua orang pernah mengalami yang namanya dejavu. Pada saat mengalami ini kita merasa kejadian tersebut kita akan mendapati perasaan aneh akibat kejadian yang terjadi dirasa sudah pernah terjadi sebelumnya.

Berdasarkan data yang diambil dari Psychology Today diketahui bahwa populasi dunia yang pernah mengalami dejavu mencapai 70%. Fenomena dejavu merupakan sebuah fenomena yang terjadi dengan sangat cepat dan dapat terjadi kapan saja.

Dejavu adalah saat Anda merasa apa yang terjadi sekarang, pernah dialami di masa lalu. Ada beberapa teori untuk menjelaskan mengapa dejavu bisa terjadi.

“Eh, kayaknya, aku pernah ke sini deh,”

"Nggak mungkin. Tempatnya aja baru buka hari ini,”

“Masa? Sumpah, aku nggak asing sama tempatnya,”

Mungkin itulah yang pernah kita rasakan atau ungkapkan dalam hati.

Banyak di antara kita yang mengalami hal serupa. Pergi ke suatu tempat dan merasa bahwa tempat itu pernah dikunjungi sebelumnya, padahal kita baru pertama kali ke sana. Hal ini dinamakan sebagai fenomena dejavu.

Pengertian Dejavu

Dejavu merupakan istilah yang dibuat oleh seorang psikolog bernama Emile Boirac pada tahun 1876. Dalam bahasa Prancis, deja vu artinya “pernah merasa,” atau “pernah melihat”. Dejavu adalah perasaan bahwa apa yang kita alami sekarang, pernah terjadi di masa lampau. Bahkan, terkadang kita bisa menebak apa yang akan terjadi selanjutnya.

Perasaan ini berlangsung sekitar 10 hingga 30 detik. Seringkali, dejavu dikaitkan dengan hal-hal mistis, padahal fenomena tersebut dapat dijelaskan secara sains.

Teori Penyebab Dejavu

 Teori Split Perception

Teori ini menjelaskan dejavu dapat terjadi apabila orang melihat hal yang sama di waktu yang berbeda. Otak kita membentuk ingatan dalam sekali pandang meskipun dalam waktu yang singkat. Bisa saja kita hanya melihatnya sekilas, lalu fokus mengerjakan hal lain.

Teori Memory Recall

Kalau split perception terjadi di lokasi yang sama, teori memory recall berlangsung di tempat yang berbeda dengan suasana yang mirip. Saat anda pergi ke coffee shop bernuansa Jepang di kawasan Blok M, kamu merasa nggak asing dengan bangunan itu. Ternyata, interior di sana mirip dengan kafe asli di Jepang yang kamu datangi waktu kecil.

Teori memori recall mengatakan dejavu disebabkan oleh respons otak terhadap peristiwa yang pernah dilalui sebelumnya. Kenangan masa kecil, liburan singkat, bahkan aroma parfum dapat membawa kamu mengenang masa lalu. 

Gangguan Sirkulasi Otak

Dejavu juga disebabkan oleh gangguan sirkulasi otak atau minor brain circuit malfunctions. BTW, otak kita punya 2 (dua) tempat penyimpanan memori, yakni memori jangka pendek dan memori jangka panjang. Dejavu terjadi apabila otak salah merespons kejadian yang sedang berlangsung.

Seharusnya, apa yang anda lihat sekarang disimpan di memori jangka pendek. Tapi, otak langsung membawanya ke ingatan jangka panjang. Saat kejadian tersebut berulang, kamu merasa hal itu terjadi di masa lampau. Padahal, kamu baru saja merasakannya beberapa menit yang lalu.

Kejang Lobus Temporal

Penyebab dejavu yang terakhir yaitu kejang lobus temporal. Jangan panik, hal ini umumnya hanya dialami oleh penderita epilepsi, stroke, tumor atau kelainan pembuluh darah di otak. Lobus temporal otak bertanggung jawab dalam memproses emosi dan penyimpanan ingatan jangka pendek.

Kejang lobus temporal menyebabkan respons seseorang terhadap lingkungan sekitar menjadi menurun. Mereka dapat melakukan hal yang sama secara berulang. Ketika kejang terjadi, mereka bisa berhalusinasi dan merasakan dejavu. ***(dms)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: