Sejarah Mie Instan dan Sosok Siapa Sosok Penciptanya

JAKARTA, RADARPENA - Mie instan, siapa yang tidak kenal makanan satu ini. Cara penyajiannya yang cepat, dan praktis, maka kudapan ini disebut Mie instan.

Di Jepang, mie instan disebut ramen, sedangkan di Korea dikenal sebagai ramyeon. Di Indonesia, umumnya mie instan dikonsumsi sebagai pengganti nasi, namun, seharusnya mie instan dikonsumsi sebagai penunda lapar.

Pertanyaan yang sering ditemui adalah, amankah mengonsumsi mie instan?
Menjawab pertanyaan ini, mari kita telusuri sejarah mie instan.

Sejarah Mie

Mie instan dibuat pertama kali oleh masyarakat China pada abad ke 6. Pada masa itu, masyarakat China menyebutnya Dhui Yin Bing, yang memiliki arti mie yang direbus.

BACA JUGA:Fakta Hiu Megalodon, Predator Puncak Jaman Prasejarah

Penemuan mie ini sempat di tulis dalam buku Qimin Yaoshu, mengenai sejarah Agrikurtur Masyarakat China.

Di wilayah China Utara, mie instan disajikan dengan cara yang berbeda. Disana, mie instan disajikan dengan keadaan dingin. Teksturnya lebih mirip seperti jelly dan disajikan dengan potongan wortel, lobak, serta kacang tanah. Menu ini menjadi salah satu makanan favorit saat musim panas.

Penemuan Mie Instan Pertama Kali

Pada saat Perang Dunia Ke-2, Jepang mengalami krisis pangan yang parah. Banyak yang mati kelaparan dikarenakan terlalu lama mengantri untuk mendapatkan semangkuk mie.

BACA JUGA:Menggali Lebih Dalam tentang Shawarma: Sejarah dan Cara Pembuatannya

Akhirnya seorang yang bernama Ando Monofuku, mencoba membuat mie menjadi tahan lama dan lebih mudah dimasak. Setelah mengalami kegagalan berkali-kali, Ando akhirnya menemukan metode untuk mengeringkan mie dengan cara menggorengnya dengan menggunakan minyak yang panas sisa menggorang tempe.

Teknik mengeringkan ini secara tidak sengaja membentuk rongga - rongga sehingga membuat mie menjadi awet dan cepat matang ketika dimasak. Ando memutuskan menjual hasil temuannya pertama kali yang diberi nama Chikin Ramen, pada tahun 1958.

Kandungan Mie Instan

Sumber: