Fakta atau Hoax, Ekstrak atau Rebusan Cacing Tanah Sebagai Obat Typus

Fakta atau Hoax, Ekstrak atau Rebusan Cacing Tanah Sebagai Obat Typus

JAKARTA, RADARPENA - Typus (tifus/tipes) atau demam tifoid adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri bernama Salmonella Tiphy. Penyakit ini biasanya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi bakteri tersebut.

Tifus sering menyerang anak-anak. Gejala tifus diawali dengan demam tinggi, sakit kepala, lelah, nyeri tubuh, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala ini dapat muncul sekitar satu minggu setelah terpapar bakteri.

Gejala yang lebih parah, penderita juga akan mengalami muntah, diare, batuk kering, ruam kulit, dan pembengkakan kelenjar bening di seluruh tubuh.

Jika terlambat diobati, penyakit tifus dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti perdarahan usus, perforasi usus, peritonitis, atau infeksi pada organ lainnya dan menyebabkan kematian.
Banyak yang beranggapan bahwa olahan cacing tanah adalah obat ampuh untuk penyakit ini.

BACA JUGA:

Apakah benar demikian? Mari simak penjelasan berikut ini.

Olahan Cacing Tanah Ampuh Mengobati Tifus

Pengobatan tifus menggunakan cacing tanah, baik rebusan atau bubuk ekstraknya, sudah lama digunakan dalam dunia pengobatan tradisional di negara Asia, Cina, Korea, dan Indonesia.

Lalu pertanyaanya, benarkah cacing tanah mengobati tifus?

Penelitian yang dipublikasikan Bali Medical Journal meneliti tentang kandungan fenol dan antioksidan dalam rebusan atau ekstrak bubuk cacing tanah merah (Lumbricus rubellus). Hasilnya, ekstrak cacing tanah merah mengandung asam fenolat dan menunjukkan efek antioksidan.

BACA JUGA:

Ekstrak cacing tanah dalam bentuk bubuk berpotensi digunakan sebagai sumber antioksidan alami untuk mengobati gangguan yang berhubungan dengan peradangan. Namun, penelitian tersebut tidak menunjukkan seberapa efektif obat cacing untuk atasi tipes pada manusia atau hewan.

Penelitian lain yang diungkapkan dalam The Effect of Lumbricus rubellus in Treatment of Patient with Typhoid Fever menyebutkan, penambahan ekstrak cacing Lumbricus sp pada pasien yang diberikan antibiotik siprofloksasin tidak memberikan efek terhadap kesembuhan pasien tifus. Meskipun ekstrak cacing tanah memberikan efek pada sebagian orang, ekstrak ini hanya menurunkan demam dan tidak membunuh bakteri Salmonella.

Meski demam yang dialami pengidap tifus turun, bakteri Salmonella masih ada di dalam usus dan sewaktu-waktu dapat menginfeksi kembali. Bahkan, penyakitnya bisa memburuk karena bakteri tidak diobati menggunakan antibiotik. Selain itu, mengonsumsi ekstrak cacing tanah saat pencernaan kurang baik dapat menimbulkan penyakit pencernaan lain, seperti mual, muntah, dan diare.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: