BPOM RI Keluarkan Izin Penggunaan Obat Kanker Payudara Abemaciclib

BPOM RI Keluarkan Izin Penggunaan Obat Kanker Payudara Abemaciclib

JAKARTA, RADARPENA - Kanker payudara merupakan salah satu penyakit yang paling ditakuti oleh wanita. Selain penderita akan mengalami proses pengobatan yang menyakitkan, terkadang penderita tidak terselamatkan.

Ada harapan baru bagi penderita kanker payudara. Pasalnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui Abemaciclib    sebagai obat untuk terapi penderita dengan HR+ HER2- kanker payudara stadium awal dengan resiko tinggi.

Abemaciclib adalah pengobatan bertarget yang dikenal sebagai penghambat Cyclin-dependent kinase (CDK) 4/6. Obat ini berbentuk tablet dan bisa diberikan pada pasien dengan cara oral non-kemoterapi.

Ketua Perhimpunan Hematologi Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) TB Djumhana Atmakusuma sangat menyambut baik berita ini.
Diketahui sebelumnya, dokter tidak bisa meresepkan obat ini karena tidak tersedia atau tidak beredar di Indonesia.

BACA JUGA:

Selama ini pasien kanker payudara hanya disarankan menjalani kemoterapi atau operasi. Dengan diizinkannya obat tersebut digunakan, maka pengobatan pasien kanker payudara bisa lebih mudah, terutama untuk penyandang kanker stadium awal dengan HR+ HER2-.

HR adalah singkatan dari reseptor hormon. HR+ berarti sel tumor memiliki reseptor untuk hormon estrogen atau progesteron, yang dapat mendorong pertumbuhan tumor HR+.

HER2 adalah singkatan dari reseptor faktor pertumbuhan epidermal manusia. HER2+ berarti sel tumor memproduksi protein yang disebut HER2/neu dalam kadar tinggi, yang terbukti terkait dengan jenis kanker payudara agresif tertentu.

BACA JUGA:

Berdasarkan studi praklinis, Abemaciclib bekerja di dalam sel untuk membantu menghentikan pertumbuhan sel kanker. Sehingga pada akhirnya sel kanker akan mati.

Menurutnya BPOM memang baru kali pertama menyetujui obat kanker payudara untuk stadium. Dia pun berharap para dokter bisa memiliki berbagai pilihan pengobatan saat dihadapkan pada pasien kanker payudara.

Chief Operating Office (COO) ZP Therapeutics Ay Lie Widjaja menyatakan bahwa Abemaciclib telah mendapat izin dari BPOM untuk pasirn kanker payudara stadium awal.

BACA JUGA:

Ay Lie berharap penderita kanker payudara di Indonesia bisa mendapatkan pengobatan Abemaciclib dan ditambah dengan terapi endokrin HR+ HER2- pada  pasien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: