Ketum Kadin: Kerjasama Indonesia–Inggris Berdampak Nyata bagi Rakyat

Kamis 12-12-2024,15:50 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID – Hubungan kerja sama Indonesia dan Inggris yang telah terbangun 75 tahun berdampak nyata bagi masyarakat Indonesia.

Demikian dikatakan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Anindya Bakrie. Menurutnya, kerja sama Indonesia-Inggris bernilai investasi signifikan, berkomitmen pada transisi energi dan kolaborasi lintas sektor yang terus berkembang.

“Tidak hanya besar dari sisi nominal, seperti investasi BP (perusahaan migas Inggris) senilai 7,1 miliar Dolar AS, tetapi juga menunjukkan pengakuan terhadap upaya transisi energi Indonesia, termasuk dalam pengembangan carbon storage dan LNG,” kata Anindya, usai menghadiri “Peringatan 75 Tahun Kerja Sama Kerajaan Inggris-Indonesia”, di Hutan Plataran, Senayan, Jakarta, Rabu (11/12) malam.

BACA JUGA:

Menurut dia, kerjasama dengan Inggris menjadi jalan masuk bagi Indonesia ke Eropa. Seperti diketahui, negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif Indonesia-Uni Eropa (IEU-CEPA) masih terus diupayakan.

Begitu juga sebaliknya, kerja sama yang apik dengan Indonesia dipandang akan membuka jalan bagi Inggris dan negara-negara Eropa lainnya untuk menuju ASEAN. Sebab itu, langkah ini dinilai sebagai hubungan simbiosis mutualisme.

"Sebaliknya, Indonesia bisa menjadi jalan masuk bagi UK (Inggris) dan Eropa ke ASEAN, karena Indonesia ekonomi terbesar, populasi terbesar di ASEAN. Jadi kita juga bisa menjadi jalan masuk," katanya.

Anindya juga menegaskan pentingnya tiga pilar kerja sama antara Indonesia-Inggris, yaitu relasi antar-pemerintah, kemitraan bisnis, dan hubungan antar-masyarakat. Dalam bidang pendidikan, Inggris menjadi destinasi utama penerima beasiswa LPDP.

BACA JUGA:

“Inggris memiliki peran besar dalam mendukung pengembangan sumber daya manusia Indonesia, baik melalui pendidikan maupun kolaborasi people-to-people. Ini kemitraan yang seimbang antara timur dan barat, memberi manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia,” tuturnya.

Dengan fokus pada green energy, transportasi hijau, dan sinergitas lintas sektor, Anindya optimistis kerjasama Indonesia-Inggris terus melahirkan dampak positif di masa depan.

“Ini bukan sekadar kunjungan kenegaraan, tetapi memiliki tindak lanjut nyata di sektor investasi dan perdagangan. Inggris terkenal dengan kemampuan pendanaan. London Stock Exchange adalah hub di Eropa. Dan saya pikir Inggris juga cukup berkembang dalam hal energi terbarukan, terutama dengan angin, hidro, dan tenaga turya," jelasnya.

Lebih lanjut Anindya menyebutkan, Uni Eropa dan ASEAN merupakan dua blok ekonomi regional besar. Maka dari itu, kerja sama negara-negara di antara dua blok ini dinilai sebagai hal yang sangat baik.

BACA JUGA:

"Jika kita lihat ke Uni Eropa, itu adalah ekonomi US$ 7 triliun. Sama juga dengan ASEAN, ASEAN adalah ekonomi US$ 4 triliun. Dan Indonesia US$ 1,3 triliun," paparnya.

Kategori :