Radarpena.disway.id, Jakarta - Video seorang remaja pria mengejar anggota Penanganan Prasarana dan Sarana Umum ( PPSU ) di Jakarta Timur (Jaktim) viral di media sosial (medsos). Peristiwa itu terjadi saat petugas PPSU menertibkan alat kampanye (APK).
Dalam video yang beredar, tampak anggota PPSU sempat cekcok mulut dengan remaja tersebut. Remaja itu lalu mengejar anggota PPSU dengan tangan kanan sambil memegang senjata tajam (sajam).
Saat itu petugas PPSU dan petugas terkait sedang menurunkan APK karena memasuki masa tenang jelang pencoblosan Pilkada Jakarta. Pada saat yang sama, petugas PPSU melihat adanya cuplikan yang terjadi antara remaja di sekitar lokasi.
Petugas PPSU kata-kata tersebut maksudnya melerai klausul yang terjadi. Namun, upaya tersebut justru direspons seorang remaja bersajam yang mengejarnya.
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca Jabodetabek 30 November 2024, Mayoritas Wilayah Berawan Tebal
Salah seorang remaja tidak terima atas upaya petugas PPSU yang mencoba melerai. Remaja tersebut pun malah mengejar petugas PPSU dengan menggunakan senjata tajam.
Kapolres Metro Jakarta Timur , Kombes Nicolas Lilipaly, mengatakan peristiwa itu terjadi pada Minggu (24/11) dini hari di depan kampus di Kalimalang, Jaktim.
BACA JUGA:Kirim Karangan Bunga, RK Ucapkan Selamat Bekerja Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung
Namun salah satu pemuda merasa tidak terima karena aksinya direkam oleh korban, seorang petugas PPSU bernama Wasis Nugroho, ungkap Nicolas dalam keterangan, Sabtu (30/11/2024).
Diduga remaja tersebut dalam kondisi mabuk akibat mempengaruhi minuman beralkohol.
Pelaku yang diduga dalam kondisi mabuk mengeluarkan senjata tajam menyerupai samurai dan mengejar korban sambil berteriak, katanya.
BACA JUGA:Petugas KPPS di Jakut Meninggal Dunia saat Bertugas
Nicolas mengatakan polisi selanjutnya bergerak ke lokasi setelah menerima laporan dari korban yang merupakan petugas PPSU. Akhirnya, takhta pun berhasil dibubarkan oleh anggota Bhabinkamtibmas serta Babinsa.
“Setelah mendapat laporan dari korban, Bhabinkamtibmas dan Babinsa Cipinang Melayu segera membubarkan kepadatan di lokasi,” kata Nicolas.