JAKARTA, RADARPENA>CO.ID - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mendampingi Presiden Prabowo Subianto pada G20 Summit di Rio de Janeiro, Brazil, 18-19 November 2024.
Pada hari pertama sesi 1, topik yang jadi pembahasan “Fight Against Hunger and Poverty”. Dalam sesi intervensi, Presiden menyampaikan, mengatasi kemiskinan dan kelaparan merupakan mandat dari rakyat Indonesia yang harus dilaksanakan, sehingga jadi prioritas kebijakan pembangunan Indonesia.
Hal itu diwujudkan melalui program peningkatan produksi dan swasembada pangan, pemberian makanan bergizi bagi murid, ibu dan anak usia dini.
Presiden juga mendesak tercapainya perdamaian berdasarkan kemanusiaan yang adil dan beradab di Gaza, Ukraina, dan kawasan perang lainnya.
BACA JUGA:
- Ternyata Kenaikan PPN 12% Per Januari 2025 Masih Wacana, DPR: Presiden Prabowo Pasti Tak Akan Susahkan Rakyat
- 50 Menteri dan Wakil Menteri Pemerintahan Prabowo-Gibran Belum Lapor Harta Kekayaan
- Resmi Jadi WNI, Kevin Diks Langsung Janjikan Ini ke Presiden Prabowo
Topik hari kedua mengenai Sustainable Development and Energy. Presiden menyampaikan komitmen Indonesia ikut menurunkan emisi karbon dalam rangka mencegah pemburukan perubahan iklim yang memberikan dampak buruk bagi seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Selain menjaga hutan tropis yang menjadi paru-paru dunia, Indonesia juga melakukan transisi energi menuju energi hijau untuk memenuhi National Determined Contribution (NDC) penurunan emisi CO2.
Sri Mulyani pun menjelaskan cara yang dilakukan, yakni dengan menaikkan sumber energi dari renewable hingga mencapai 75 gigawatt dalam 15 tahun ke depan.
Indonesia juga mendorong kerja sama global untuk mengatasi ancaman perubahan iklim. Menurut Menkeu, permasalahan perubahan iklim adalah permasalah semua bangsa dan negara.