Mentan Amran: Hulu-Hilir Pangan Harus Satu Komando

Sabtu 26-10-2024,20:23 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

“Contohnya untuk produksi padi, didukung pupuk, pupuk ada di PI. Kemudian, kalau pupuk sudah selesai, kami berproduksi, begitu produksi melimpah, offtaker-nya ada di Bulog. Lalu, kalau produksi belum optimal, katakanlah masalah air, ada di Kementerian Pekerjaan Umum,” jelas Amran.

Karena itu, pertemuan Mentan Amran, Menteri BUMN Erick Thohir, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo, serta jajaran terkait membahas kolaborasi dan regulasi terkait swasembada pangan.

"Ini pupuk saja kalau dibedah diurusi 6-7 kementerian, termasuk bupati dan gubernur. Ini tidak mudah koordinasinya, sehingga kita nanti ke depan membuat regulasi menjadi sederhana dan mudah bergerak,” kata Amran.

Sedangkan Menteri Erick mengungkapkan siap mendukung Kementan. Ke depan, akan terus dilakukan koordinasi untuk memastikan BUMN berjalan sesuai tupoksinya dalam mendukung kinerja Kementan.

"Kita punya kesepakatan penuh mendukung program Bapak Presiden, Bapak Prabowo, yang melalui tentu Pak Mentan Amran untuk kita menyinergikan seluruh kebijakan yang memang diperlukan,” ungkap Erick.

Lanjutkan Food Estate

Lebih jauh Mentan Amran menegaskan, proyek-proyek food estate yang sudah ada akan terus dilanjutkan.

Food estate adalah proyek yang terus diperbincangkan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk terus dilanjutkan agar lumbung pangan Indonesia bisa terus terjaga bagi masa depan negara.

Apalagi, pemerintahan Presiden Prabowo juga menargetkan Indonesia sudah swasembada pangan dalam 4-5 tahun ke depan.

BACA JUGA:

“Seperti yang sudah diperintahkan Bapak Presiden, food estate adalah masa depan negara dalam hal penyediaan pangan,” ujar Mentan Amran.

Mentan menjelaskan secara khusus pengembangan food estate di Kalimantan Tengah dengan potensi lahan sampai ratusan hektare (ha).

Di Kalimantan Tengah, lahannya sudah dilengkapi irigasi. Lahan yang sudah memiliki irigasi sekitar 100 ribu ha dan bisa dikembangkan hingga 200 ribu ha.

"Di Kalimantan Tengah ini, lahan yang irigasinya sudah ada 100 ribu ha, bisa dikembangkan 200 ribu ha itu untuk sawah padi dan sekarang kita sudah kerjakan. Sayang ada irigasi tapi tidak ada sawah, kita lanjutkan, ada 100 ribu ha, kemungkinan nanti menuju 200 ribu ha, target kita 400-500 ribu ha di wilayah ini,” jelas dia.

Mentan sebelumnya menilai Kalimantan berpotensi menjadi kekuatan utama dalam tercapainya swasembada pangan nasional.

Di wilayah itu akan dibangun klaster pertanian modern yang mampu menciptakan swasembada pangan dalam waktu tiga tahun ke depan.

Kategori :