JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pada 16 Oktober 2024 lalu, mantam personel One Direction Liam Payne tewas terjatuh dari lantai 3 hotel.
Liam Payne tewas terjatuh dari lantai 3 balkon Hotel CasaSur Palermo, Buenos Aires, Argentina.
Sumber mengatakan bahwa usai kematiannya, ada alkohol dan obat-obatan terlarang yang ditemukan di kamar hotel yang telah hancur bernatakan.
Saksi mata juga mengungkapkan bahwa Liam Payne menunjukkan perilaku yang mengganggu lobi hotel beberapa saat sebelum kematiannya terlalu cepat dan sempat menghancurkan laptopnya.
"Seorang tamu yang kelebihan obat-obatan dan alkohol... Dia menghancurkan seluruh kamar dan, kumohon, kalian harus mengirim seseorang," ujar sang manajer diwartakan kantor berita AP, yang juga memberi peringatan bahwa kamar pria ini memiliki balkon.
"Kami khawatir dia bisa melakukan sesuatu yang mengancam nyawanya," tambah sang manajer. Ia juga menyebut pria yang sudah menginap di hotel tersebut selama tiga hari, sudah mengaaukan seisi kamarnya.
BACA JUGA:Terungkap! Kasus dan Kontroversi Liam Payne sebelum Meninggal
BACA JUGA:Penyelidikan! Foto Kondisi Kamar Liam Payne sebelum Meninggal jadi Saksi Bisu Kematiannya
Hasil uji toksikologi memberikan informasi terkait hasil autopsi kematian Liam Payne.
Autopsi Toksikologi guna untuk mencari tahun penyebab kematian dari mantan personel One Direction tersebut.
Uji toksikologi forensik merupakan hasil dari prosedur laboratorium yang mengidentifikasi dan menghitung adanya cairan atau racun di dalam tubuh jenazah.
Cairan atau racun yang dimaksud yaitu berupa obat-obatan selama perawatan atau kandungan zat lainnya yang bisa menjadi penyebab kematian.
Hasil yang terkuak yaitu ditemukan ada banyak zat di dalam darahnya saat terjatuh dari balkon lantai 3 hotel tersebut.
Pemeriksaan toksikologi ditemukan adanya zat pink cocaine yaitu jenis narkoba rekreasional yang merupakan campuran dari beberapa obat seperti metamfetamin, ketamin, kokain dan MDMA.