Miris! Siswa MTs Meninggal Usai Dilempar Kayu Oleh Gurunya Gegara Nggak Segera Sholat Dhuha

Minggu 29-09-2024,11:13 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Peristiwa menyedihkan terjadi di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, seorang siswa MTs berinisial KAF (14) meninggal dunia. Diduga korban tewas usai terkena lemparan kayu oleh gurunya, pada Minggu 15 September 2024 lalu. 

Insiden ini terjadi di Madrasah Tsanawiyah (MTs) Desa Bacem, Kecamatan Ponggok, Blitar, dan telah mengguncang dunia pendidikan setempat.

Berdasarkan informasi yang beredar, kronologi tersebut bermula ketika guru yang berinisial U, yang juga dikenal sebagai ustadz di sekolah tersebut, meminta para siswanya untuk mandi dan bersiap melaksanakan sholat dhuha.

Namun, beberapa siswa, termasuk korban, tidak mengindahkan perintah tersebut dan tetap asyik bermain, tidak menunjukkan niat untuk segera menjalankan ibadah. 

Emosi sang guru akhirnya tersulut karena melihat murid-muridnya yang tidak disiplin. Dalam kondisi marah, guru tersebut mengambil sebuah kayu berpaku dan melemparkannya ke arah siswa yang dianggap bandel.

BACA JUGA:

Naasnya, kayu berpaku tersebut justru mengenai murid berinisial KAF, yang berusia sekitar 14 tahun, secara tidak sengaja saat ia melintas di area tersebut. Lemparan kayu berpaku itu menancap di kepala KAF dan akibatnya yang bersangkutan meninggal dunia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.

Peristiwa kekerasan oleh guru yang berujung kematian itu berlangsung pada Minggu 22 September 2024. “Kejadiannya Minggu kemarin. Salah seorang guru mungkin emosi,” ujar Humas Polres Blitar Kota Iptu Samsul Anwar kepada wartawan, pada Jumat, 27 September 2024.

Melihat itu, salah seorang guru yang diketahui warga Desa Mantenan Kecamatan Udanawu merasa geram. Ia spontan melempar kayu berukuran kecil ke arah siswa yang sedang menggerombol.

Inginnya para siswa membubarkan diri dan menunaikan salat dhuha. Namun korban yang terkena lemparan kayu mengaduh kesakitan lantaran kayu itu ternyata berpaku.

Paku itu menancap pada kepala bagian belakang korban. Korban KAF diketahui hidup sendiri bersama neneknya di Desa Dadaplangu Kecamatan Ponggok.

Kedua orang tua korban diketahui bekerja sebagai buruh migran. Korban KAF yang tidak sadarkan diri dilarikan ke RSUD Srengat. Pihak rumah sakit tidak berani mengambil tindakan medis lebih jauh dan meminta dirujuk ke RS Kediri.

BACA JUGA:

Namun sebelum hal itu dilakukan, korban keburu meninggal dunia. 

“Korban meninggal dunia saat menjalani perawatan di RSUD Srengat,” ungkap Samsul.

Kategori :