"Bahkan di beberapa jurnal, otak kita ditentukan dari kita belum di kandungan, kurang gizi, ibu yang stunting. Ibu yang stunting akan menghasilkan anak yang stunting. Stunting enggak bicara umur 5 tahun 10 tahun, itu risiko tinggi untuk demensia misalnya," ucapnya.
Kemudian gangguan kesehatan mental yang menjadi isu populer di usia remaja dan anak muda. Rupanya, hal ini juga termasuk dalam faktor risiko gangguan kognitif.
"Pola hidup sekarang, jelas generasi sekarang kelihatannya mobilitas lebih rendah. Dengan faktor risiko lingkungan yang lebih besar kemudian stress lebih besar, kemudian kita masuk pada era Covid-19, yang masih belum kita harus ikutin seberapa jauh nih gangguan kognitifnya. Jadi itu problemnya."
Oleh karena itu, ia mewanti-wanti agar anak muda lebih memperhatikan faktor risiko terkena demensia alzheimer sejak usia lebih muda.
"Artinya, fokus kepada faktor risiko dan fokus penanganannya pada usia lanjut, tapi dimulai dari usia yang lebih dini," pungkasnya.
(Annisa Zahro)