Penyakit Ginjal dan Cuci Darah: Upaya Medis untuk Memperpanjang Hidup

Jumat 20-09-2024,13:12 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Penyakit ginjal merupakan salah satu masalah kesehatan serius yang dapat berdampak besar pada kualitas hidup seseorang.

Ginjal, yang berfungsi untuk menyaring darah dan mengeluarkan limbah serta cairan berlebih dari tubuh, sangat penting untuk menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit serta mengatur tekanan darah.

Namun, ketika fungsi ginjal menurun atau gagal total, tubuh tidak mampu melakukan proses pembersihan tersebut secara optimal, yang dapat menyebabkan penumpukan racun dalam tubuh dan komplikasi kesehatan yang serius.

Pada tahap yang lebih parah, dikenal sebagai penyakit ginjal kronis (PGK) stadium akhir, fungsi ginjal hanya berada di bawah 15 persen.

Kondisi ini memerlukan terapi pengganti ginjal, salah satunya adalah cuci darah (dialisis), sebagai cara untuk memperpanjang hidup pasien.

Penyakit Ginjal dan Penyebabnya

Penyakit ginjal dapat berkembang secara perlahan selama bertahun-tahun tanpa disadari karena pada tahap awal seringkali tidak menunjukkan gejala yang jelas. Beberapa penyebab utama penyakit ginjal meliputi:

  1. Diabetes – Gula darah tinggi yang tidak terkontrol dapat merusak pembuluh darah kecil di ginjal, yang lama-kelamaan menyebabkan penurunan fungsi ginjal.
  2. Hipertensi (tekanan darah tinggi) – Tekanan darah tinggi merusak arteri di sekitar ginjal, mengurangi kemampuan ginjal untuk bekerja dengan baik.
  3. Glomerulonefritis – Peradangan pada unit penyaringan ginjal, yang disebut glomeruli, dapat mengurangi kemampuan ginjal untuk menyaring darah.
  4. Batu Ginjal – Batu ginjal yang berulang atau besar dapat mengakibatkan kerusakan ginjal jika tidak diobati dengan baik.
  5. Penyakit ginjal polikistik – Penyakit genetik yang menyebabkan kista di dalam ginjal dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Jika tidak terdeteksi dan diobati sejak dini, penyakit ginjal dapat berkembang menjadi gagal ginjal, di mana ginjal tidak lagi mampu menjalankan fungsinya dengan efektif.

Cuci Darah (Dialisis): Memperpanjang Hidup Pasien

Cuci darah atau dialisis adalah prosedur medis yang digunakan ketika ginjal seseorang tidak lagi mampu menyaring darah secara efektif. Ada dua jenis utama dialisis:

  1. Hemodialisis: Darah pasien dialirkan melalui mesin dialisis yang berfungsi untuk menyaring racun, limbah, dan cairan berlebih dari tubuh. Hemodialisis biasanya dilakukan di rumah sakit atau pusat dialisis beberapa kali dalam seminggu.

  2. Dialisis Peritoneal: Dalam metode ini, cairan dialisis dimasukkan ke dalam rongga perut pasien melalui kateter. Membran peritoneum di perut bertindak sebagai penyaring alami untuk membersihkan limbah dari darah.

Cuci Darah Hanya untuk Memperpanjang Hidup

Meski cuci darah dapat menggantikan sebagian fungsi ginjal yang rusak, terapi ini tidak menyembuhkan penyakit ginjal. Sebaliknya, cuci darah hanya membantu untuk memperpanjang hidup pasien dan mempertahankan kualitas hidup mereka.

Setelah seseorang mulai menjalani cuci darah, mereka harus terus melakukannya secara rutin sepanjang hidup mereka, kecuali jika mereka menjalani transplantasi ginjal.

Namun, transplantasi ginjal juga tidak selalu menjadi pilihan yang tersedia atau cocok untuk setiap pasien, karena keterbatasan ketersediaan donor ginjal dan adanya risiko komplikasi pasca-transplantasi.

Dampak Cuci Darah pada Pasien

Meski cuci darah dapat memperpanjang hidup, terapi ini memiliki beberapa dampak yang perlu dipahami pasien:

  • Waktu dan Frekuensi: Cuci darah memerlukan komitmen waktu yang signifikan. Hemodialisis umumnya dilakukan tiga kali seminggu, dan setiap sesi memakan waktu sekitar 3-5 jam. Hal ini mempengaruhi rutinitas harian pasien.

Kategori :