7 Penyebab Tingginya Kasus Pelecehan Terhadap Anak: Faktor Lingkungan dan Lemahnya Pengawasan Media Sosial

Sabtu 14-09-2024,13:49 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Putri Indah

Budaya patriarki, yang cenderung memandang perempuan dan anak-anak sebagai kelompok yang lebih lemah, dapat memperburuk situasi ini. Anak-anak, terutama perempuan, sering dianggap tidak memiliki kekuatan untuk melawan atau melaporkan tindakan pelecehan.

6. Trauma dan Lingkaran Kekerasan

Beberapa pelaku pelecehan terhadap anak merupakan orang-orang yang sebelumnya pernah menjadi korban pelecehan di masa kecilnya.

Trauma yang tidak diatasi dapat menyebabkan lingkaran kekerasan berulang, di mana korban kemudian menjadi pelaku.

Ini menunjukkan bahwa pentingnya pendampingan dan rehabilitasi bagi korban kekerasan agar mereka tidak mengulangi perilaku yang sama di kemudian hari.

7. Lemahnya Hukum dan Penegakan

Meskipun sudah ada undang-undang yang melindungi anak dari kekerasan dan pelecehan, penegakan hukum yang lemah seringkali menjadi kendala.

Kurangnya kesadaran atau pelaporan oleh masyarakat, serta lambatnya proses hukum, membuat banyak pelaku pelecehan tidak mendapat hukuman yang setimpal.

Akibatnya, banyak kasus pelecehan yang tidak terungkap dan anak-anak terus menjadi korban tanpa perlindungan yang memadai.

Upaya Pencegahan

Untuk menekan angka pelecehan terhadap anak, diperlukan upaya komprehensif yang melibatkan berbagai pihak. Pemerintah perlu memperkuat regulasi dan penegakan hukum terkait perlindungan anak.

Orang tua dan masyarakat juga harus diberikan edukasi tentang pentingnya menjaga anak dari potensi bahaya, baik di lingkungan nyata maupun digital.

Selain itu, pendidikan seksual yang tepat dan pengawasan aktivitas anak di media sosial sangat penting untuk memberikan perlindungan lebih baik.

Dengan sinergi yang kuat antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, diharapkan kasus pelecehan terhadap anak dapat berkurang dan anak-anak bisa tumbuh di lingkungan yang aman serta terlindungi.

Kategori :