Menkominfo Budi Arie Komentari Platform Exchange Kripto Indodax Dihack, Begini Katanya

Kamis 12-09-2024,19:26 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Menteri Kominfo (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengomentari kasus hacker yang meretas platform exchange kripto terbesar di Indonesia Indodax.

Menurut Menkominfo Budi Arie insiden peretasan menjadi salah satu yang harus diwaspadai oleh masyarakat.

Menurut keterangan Menteri Budi, kerawanan akan serangan siber saat ini tidak hanya marak terjadi di Indonesia, namun juga pada negara-negara tetangga, contohnya seperti Singapura.

"Keamanan siber ini juga jadi isu baru. Singapura juga kemarin baru kebakaran data centernya," jelas Menteri Budi dalam keterangan resminya pada Kamis 12 September 2024.

Bukan tanpa alasan. Sebab menurut perusahaan keamanan blockchain SlowMist sendiri, penyebab dibalik insiden yang dialami Indodax ini kemungkinan besar disebabkan oleh adanya penyerangan terhadap sistem lain seperti mesin tanda tangan (signature engine). 

BACA JUGA:

Peretasan sistem Signature Engine ini nantinya akan menyebabkan sistem keamanan seperti kunci pribadi (private key) tidak perlu dimasukkan secara langsung. Hal ini dikarenakan peretas dapat memalsukan atau membuat tanda tangan kriptografi seperti terlihat sah, sehingga mereka bisa mendapatkan akses untuk melakukan transaksi.

"Berdasarkan analisis kami, ada kemungkinan bahwa sistem penarikan telah diretas. Dana yang dicuri ditarik dari hot wallet bursa Indodax oleh peretas menggunakan whole number (1 BTS atau 3 BTC), dan bitcoin yang tersisa dalam transaksi ini ditarik ke beberapa alamat," jelas SlowMist dalam akun X resminya pada Rabu 11 September 2024

Menanggapi hal ini sendiri, CEO Indodax Oscar Darmawan membenarkan bahwa pihaknya diduga mengalami peretasan. Ia menambahkan, saat ini Indodax kini tengah melakukan penutupan sistem secara menyeluruh untuk memastikan semua sistem beroperasi dengan baik.

BACA JUGA:

"Sistem transaksi kami betul diduga mengalami peretasan. Untuk itu, kami melakukan investigasi dan pemeliharaan menyeluruh terhadap sistem yang ada. Selama proses ini, platform web dan aplikasi Indodax tidak dapat diakses. Namun, tidak perlu khawatir, karena kami pastikan bahwa saldo pelanggan akan aman, baik secara kripto maupun rupiah," jelas Oscar dalam keterangan resminya pada Kamis 12 September 2024.

Hal serupa juga dikatakan oleh Ketua Umum Asosiasi Fintech (Aftech) Indonesia, Pandu Sjahrir. 

Menurut Pandu, saat ini pihaknya masih terus mendapatkan laporan dari Indodax yang masih terus berusaha memperbaiki sistem platform mereka.

"Katanya dana pemakai Indodax aman, sekarang kami mengikuti hour by hour dan melaporkannya ke Kemenkominfo," ujar Pandu dalam keterangan tertulis resminya.(bianca)

Kategori :