Terkadang, emosi kita tertahan karena takut mendapat penghakiman dari orang lain saat menunjukkannya. Namun, ketika membaca, rantai tekanan sosial terlepas. Kita leluasa melihat cerita tersebut dari sudut pandang sendiri yang diyakini benar. Membaca buku fiksi bisa 'membebaskan' kita dan menemukan diri sendiri. Ini bermanfaat untuk membantu menentukan prioritas dalam mencapai tujuan.
Memberikan kedamaian diri
Membaca bisa memberikan ketenangan. Sebuah studi 2009 dari University of Sussex menunjukkan bahwa membaca buku selama enam menit bisa mengurangi tingkat stres hingga 68%. Bagian terbaiknya adalah, plot dalam cerita fiksi memungkinkan pikiran kita berkelana dan rileks.
Meningkatkan kemampuan interaksi sosial
Novel fiksi membantu kita mengeksplorasi emosi yang kompleks dan yang selama ini tidak diketahui. Keith Oatley, profesor emeritus psikologi kognitif di University of Toronto menjelaskan, membaca menghasilkan semacam simulasi realitas yang berjalan di benak pembaca seperti simulasi komputer. Sedangkan novel fiksi adalah simulasi yang sangat berguna karena menegosiasikan dunia sosial secara efektif sangat rumit, mengharuskan kita untuk menimbang banyak sekali contoh interaksi sebab dan akibat.
Itulah beberapa manfaat dari membaca novel fiksi yang perlu kita ketahui untuk menjaga kesehatan otak dan pola pikir agar semakin kreatif dan bahagia. Semoga bermanfaat.