Pathak menambahkan, selain Samsung, antisipasi masuknya Apple ke dalam sektor ini akan semakin membantu pertumbuhan segmen ini.
Setelah Apple masuk, kami memperkirakan AI akan segera menjadi fitur yang wajib dimiliki di semua peluncuran ponsel cerdas kelas menengah hingga premium mulai tahun 2025.
Namun, perbedaan sebenarnya terletak pada kasus penggunaannya karena konsumen masih mengevaluasi potensi dampak AI di masa depan perangkat.
BACA JUGA:Cara Cepat Anti Ribet Pindahkan Nomor Kontak ke HP Baru dari Ponsel Lama
BACA JUGA:5 Rekomendasi Smartwatch yang Bisa WhatsApp, Cek WA Mudah Tanpa Ponsel!
Sementara itu Mohit Agrawal selaku Associate Director mengatakan bahwa ponsel cerdas masa depan akan lebih dipersonalisasi untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi individu, dan AI akan memainkan peran sentral dalam mendorong pengalaman yang dipersonalisasi ini.
Ketika OEM membedakan diri mereka dalam penentuan posisi AI, kuncinya di sini adalah evolusi kasus penggunaan AI.
Saat ini, kasus penggunaan ini mencakup peningkatan kemampuan pencitraan, fitur terjemahan, peningkatan pengalaman aplikasi, rekomendasi konten, pembuatan konten yang lebih dipersonalisasi, dan banyak lagi.
Kasus penggunaan ini akan berkembang seiring dengan pertumbuhan model bahasa besar (LLM) baik dalam ukuran maupun efisiensi.
Counterpoint percaya bahwa integrasi edge (perangkat seluler) dan cloud akan menjadi model utama untuk AI generatif di ponsel cerdas, dan OEM dengan kemampuan perangkat lunak yang sama kuatnya, serta kemitraan industri strategis, kemungkinan besar akan tetap menjadi yang terdepan dalam persaingan.
Ke depannya, pihaknya memperkirakan ponsel pintar GenAI akan mencapai titik perubahan pada tahun 2025 karena perangkat tersebut menembus segmen harga yang lebih luas.
Perusahaan chipset terkemuka seperti MediaTek dan Qualcomm telah memimpin dalam penerapan ponsel cerdas AI generatif. Mereka telah meluncurkan beberapa platform komputasi seluler yang mendukung model AI multimodal besar pada perangkat. Kami memperkirakan Qualcomm akan memimpin dalam bidang SoC AI pada tahun 2024, dengan me nguasai hampir setengah dari seluruh pengiriman ponsel cerdas GenAI, diikuti oleh MediaTek dengan pangsa 13%.