Memang belum ada data pasti tentang berapa banyak yang melakukannya.
Namun, beberapa hari lalu, Kepolisian Resor Jakarta Selatan mengungkap sebuah rumah produksi yang khusus membuat film porno.
Rumah produksi itu disebut telah membuat 120 judul film sejak 2022, yang dijajakan lewat beberapa situs internet secara berlangganan dengan total pendapatan sekitar Rp 500 juta.
Polisi menyebut rumah produksi film porno di Jakarta Selatan itu melibatkan 12 perempuan dan 5 pria dari kalangan artis, selebgram, hingga fotomodel sebagai pemerannya.
Mereka direkrut antara lain dengan profiling melalui media sosial.
Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepertinya kewalahan.
Meski telah memblokir 1,2 juta situs porno, seketika itu juga bermunculan situs-situs baru.
Ini menjadi tantangan tersendiri bagi para ahli teknologi informasi.
Bukan cuma di kita, tapi juga di dunia.