Di Indonesia, banyak perusahaan menetapkan gelar sarjana sebagai syarat minimum dalam berbagai lowongan pekerjaan.
Menurut laporan dari JobStreet, sekitar 70% dari lowongan pekerjaan di situs tersebut pada tahun 2023 mengharuskan pelamar memiliki gelar sarjana.
Implikasi ekonomi dari tingginya tingkat pengangguran di kalangan lulusan sarjana sangat besar. Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, pengangguran di kalangan lulusan perguruan tinggi dapat mengakibatkan kerugian ekonomi nasional hingga miliaran rupiah setiap tahunnya.
Selain itu, dari perspektif sosial, pengangguran di kalangan lulusan sarjana dapat menimbulkan frustrasi dan ketidakpuasan yang berdampak pada stabilitas sosial.
Dengan latar belakang ini, pernyataan dari Kemendikbudristek yang menyatakan bahwa kuliah tidak wajib perlu ditinjau kembali dalam konteks realitas pasar kerja dan kebutuhan akan pendidikan tinggi di Indonesia.
Dari pembahasan diatas, penulis menarik kesimpulan dalam menjawab pertanyaan 'Mengapa Lulusan Perguruan Tinggi, masih banyak yang nganggur di Indonesia?'
Maka jawaban sebenarnya adalah terletak dalam pola pikir dan mentalitas.
Hal tersebut berkaca pada 2 sisi, yaitu:
Pengusaha: Menginginkan karyawan dengan Gaji Sedikit, Tanggung Jawab Besar
Karyawan: Menginginkan Gaji Besar, Tanggung Jawab Sedikit