J AKARTA,RADARPENA.CO.ID-Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) melalui Menteri Nadiem Makarim sudah menerbitkan Keputusan Menteri Tahun 2024 tentang Penentuan besaran Uang Kuliah Tunggal yang disingkat UKT di Perguruan Tinggi (PT).
Paskanya terbit putusan tersebut menjadi perdebatan hangat di kalangan penghasil sarjana-sarjana. Pasalnya mahasiswa setelah terbit Keputusan tersebut melakukan protes.
Dalam keputusan itu yang menjadi sorotan mahasiswa adalah ada kriteria baru untuk menentukan Uang Kuliah Tunggal atau UKT.
BACA JUGA:60 Universitas Terbaik di Indonesia Versi SIR 2024, Kampus Kamu Termasuk?
BACA JUGA:Ini Ketentuan Biaya UKT 2024 Universitas Negeri di Indonesia
Dalam penetapan kriteria baru tersebut bagi PTN Berbdan Hukum diuraikan, penetapan besaran UKT berdasarkan kemampuan ekonomi keluarga mahasiswa.
Walau setiap PTN terdiri dari kelompok-kelompok UKT yang berbeda-beda namun umumnya terdapat Kelompok I dan kelompok II dengan tarif seragam sesuai ketentuan.
Hanya saja pihak penyelenggara PTN memiliki kewenangan menetapkan kelompok UKT tambahan dengan tarif tertentu yang tidak boleh lebih dari besar Biaya Kuliah Tunggal (BKT) yang telah ditetapkan pada setiap Program Studi.
Keputusan Mendikbudristek Nomor 54/P/2024 ada Standar Satuan Biaya Operasional Pendidikan Tinggi (SSBOPT) menjadi pedoman untuk menetapkan UKT.
Aspek-aspek yang tercakup dalam SSBOPT antara lain tingkat Pendidikan, Bidang Studi, Fasilitas Penunjang Studi dan Lokasi Perguruan Tinggi.
Khusus bagi calon mahasiswa yang diterima melalui jalur lain seperti kelas internasional,jalur kerjasama, rekognisi pembelajaran lampau, maupun mahasiswa asing pengelola PTN dapat menetapkan tarif UKT lebih tinggi dari besaran BKT pada setiap Program Studi.
Contohnya adalah UKT pada program Studi Kedokteran yang sejak dulu menjadi favorit pilihan para calon mahasiswa.
Umumnya UKT Prodi kedokteran termahal, karena menawarkan pendidikan dan tambahan fasilitas seperti kegiatan praktik, alat-alat praktik kedokteran yang memang mahal.
Kondisi tersebut bisa membuat UKT prodi ini menjadi lebih tinggi jika kita bandingkan dengan prodi lain yang ada di Perguruan Tinggi.
Masing-masing besaran UKT Kedokteran sesuai Golongannya di lima Universitas terkemuka di Indonesia di Universitas Gajah Mada (UGM) UKT bersubsidi 100 persen Rp 0, UKT bersubsidi 75 persen Rp 7.500.000, UKT bersubsidi 50 persen Rp 15.000.000, UKT bersubsidi 20 persen Rp 22.500.000, UKT bersubsidi 0 persen Rp 30.000,000.